Ada Siswa Positif COVID-19, Surabaya Belum Bisa Laksanakan Sekolah Tatap Muka
Senin, 30 November 2020 - 17:24 WIB
SURABAYA - Pelaksanaan sekolah tatap muka di Kota Pahlawan akan dikaji kembali. Semua ini tak lepas dari adanya siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19 saat swab massal menjelang pelaksanaan sekolah tatap muka awal desember ini.
(Baca juga: 15 Napi Positif COVID-19, Ratusan Penghuni Lapas Blitar Jalani Swab Massal )
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo menuturkan, kajian tentang sekolah tatap muka sudah lama dilakukan. Saat persiapan itu sudah matang, pihaknya memperoleh kabar ada siswa yang positif COVID-19 . "Tentunya kami akan kaji lagi. Dari persiapan itu, muncul data untuk anak-anak," kata Supomo, Senin (30/112020).
Ia melanjutkan, langkah untuk menunda sekolah tatap muka menjadi keputusan yang diambil. Berbagai kajian ulang harus dilakukan, apalagi banyak ditemukan sejumlah siswa positif COVID-19 setelah pihaknya melakukan tes swab kepada beberapa anak.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sendiri meminta Dinas Pendidikan untuk menunda pelaksanaan sekolah tatap muka guna menghindari penyebaran COVID-19 di sekolah. Kesehatan dan keselamatan harus menjadi faktor utama.
(Baca juga: Ada guguran Lava Pijar Disertai Awan Panas, Pendakian Semeru Ditutup Total )
"Evaluasi terus dilakukan, karena setelah dilakukan swab ke anak-anak, ada yang positif. Tes swab kita lakukan skala prioritas, kepada wali murid yang menyetujui anaknya untuk ikut tatap muka tentunya," ungkapnya.
Supomo menegaskan, pihaknya belum bisa berkomentar banyak mengenai jumlah siswa yang positif COVID-19 . Pasalnya, ada beberapa tes swab yang belum keluar. Sehingga data terbaru masih akan terus berjalan dari berbagai sekolah yang dilakukan tes swab.
"Swab masih terus jalan. Jadi yang sudah keluar itu baru beberapa sekolah. Kami masih menunggu hasil tersebut sebagai salah satu bahan untuk dikaji," jelasnya.
(Baca juga: Berkas Pemeriksaan Lengkap, Penyidik Polda Jabar Limpahkan Kasus Habib Bahar ke Kejaksaan )
Mantan Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya ini menambahkan, persiapan sekolah tatap masih berjalan. Pihaknya masih berhati-hati untuk mempersiapkannya. Kelanjutan ini merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri, hal tersebut bisa dimulai Januari 2021 mendatang.
(Baca juga: 15 Napi Positif COVID-19, Ratusan Penghuni Lapas Blitar Jalani Swab Massal )
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo menuturkan, kajian tentang sekolah tatap muka sudah lama dilakukan. Saat persiapan itu sudah matang, pihaknya memperoleh kabar ada siswa yang positif COVID-19 . "Tentunya kami akan kaji lagi. Dari persiapan itu, muncul data untuk anak-anak," kata Supomo, Senin (30/112020).
Ia melanjutkan, langkah untuk menunda sekolah tatap muka menjadi keputusan yang diambil. Berbagai kajian ulang harus dilakukan, apalagi banyak ditemukan sejumlah siswa positif COVID-19 setelah pihaknya melakukan tes swab kepada beberapa anak.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sendiri meminta Dinas Pendidikan untuk menunda pelaksanaan sekolah tatap muka guna menghindari penyebaran COVID-19 di sekolah. Kesehatan dan keselamatan harus menjadi faktor utama.
(Baca juga: Ada guguran Lava Pijar Disertai Awan Panas, Pendakian Semeru Ditutup Total )
"Evaluasi terus dilakukan, karena setelah dilakukan swab ke anak-anak, ada yang positif. Tes swab kita lakukan skala prioritas, kepada wali murid yang menyetujui anaknya untuk ikut tatap muka tentunya," ungkapnya.
Supomo menegaskan, pihaknya belum bisa berkomentar banyak mengenai jumlah siswa yang positif COVID-19 . Pasalnya, ada beberapa tes swab yang belum keluar. Sehingga data terbaru masih akan terus berjalan dari berbagai sekolah yang dilakukan tes swab.
"Swab masih terus jalan. Jadi yang sudah keluar itu baru beberapa sekolah. Kami masih menunggu hasil tersebut sebagai salah satu bahan untuk dikaji," jelasnya.
(Baca juga: Berkas Pemeriksaan Lengkap, Penyidik Polda Jabar Limpahkan Kasus Habib Bahar ke Kejaksaan )
Mantan Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya ini menambahkan, persiapan sekolah tatap masih berjalan. Pihaknya masih berhati-hati untuk mempersiapkannya. Kelanjutan ini merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri, hal tersebut bisa dimulai Januari 2021 mendatang.
(eyt)
tulis komentar anda