Kisah Tongggak Kayu Jati Penyangga Benteng Pendem, Diguncang Gempa Tetap Utuh
Senin, 23 November 2020 - 05:10 WIB
Keterangan Mahmudi, juga dikuatkan dengan penelitian ilmiah dari Jurnal ‘Ruang’ milik Universitas Diponegoro (Undip) pada 2016.
Selain menampung serdadu, tempat ini juga untuk menyimpan logistik perang, mulai dari mimis, bedil, meriam, hingga kendaraan berat. Adapula, kebutuhan makanan bagi ribuan narapidana yang ditahan di benteng itu.
“Bisa dibilang, benteng ini pusatnya logistik. Ada tank, peluru sampai makanan. Akses dari Ambarawa kan gampang jadi bisa kemana-mana dari sini, menggunakan kereta api,” paparnya.
Selama ini benteng pendem ramai dikunjungi warga tiap hari. Puncaknya pada libur akhir pekan atau libur nasional. Kebanyakan, mengambil foto diri berlatar gedung kuno.
Namun, dibalik keelokan Fort Willem I, tersimpan misteri yang hingga kini menyelimuti benteng itu. Bagi mereka yang memiliki indera ke enam, tempat itu layaknya kerajaan lelembut.
“Kalau orang yang bisa melihat, di sini itu kerajaannya. Ada penampakan orang dengan luka di sekujur tubuh, merintih dan meminta tolong. Intinya, mereka mau didoakan,” beber Mahmudi.
Hal itu ungkap dia, merupakan gambaran dari masa pembangunan Fort Willem yang banyak melibatkan warga sekitar. Sayang, banyak perlakuan tak manusiawi yang didapatkan oleh pekerja hingga tewas.
Ia mengungkapkan jika ada penghuni baru di lingkungan RT 07, selalu saja ada yang ‘memperkenalkan diri’. Bentuk perkenalan itu bermacam-macam, mulai dari dijahili hingga menampakkan wujud.
“Istri saya dulu pernah dilihatkan, seperti ada orang yang masuk menuju rumah saya. Tapi ternyata tidak ada. Bahkan ada yang menyaru jadi salah satu warga, persis sekali. Dulu juga ada yang berkemah kemudian kesurupan,” ujarnya.
Namun demikian kesan horor benteng pendem Ambarawa, tak menjadikan pesonanya luntur. Pada 2013 silam, tempat ini pernah dijadikan lokasi syuting film arahan Hanung Bramantyo berjudul ‘Soekarno’. Pertimbangannya, karena struktur bangunan yang masih asli dan kokoh khas negeri Kincir Angin.
Selain menampung serdadu, tempat ini juga untuk menyimpan logistik perang, mulai dari mimis, bedil, meriam, hingga kendaraan berat. Adapula, kebutuhan makanan bagi ribuan narapidana yang ditahan di benteng itu.
“Bisa dibilang, benteng ini pusatnya logistik. Ada tank, peluru sampai makanan. Akses dari Ambarawa kan gampang jadi bisa kemana-mana dari sini, menggunakan kereta api,” paparnya.
Selama ini benteng pendem ramai dikunjungi warga tiap hari. Puncaknya pada libur akhir pekan atau libur nasional. Kebanyakan, mengambil foto diri berlatar gedung kuno.
Namun, dibalik keelokan Fort Willem I, tersimpan misteri yang hingga kini menyelimuti benteng itu. Bagi mereka yang memiliki indera ke enam, tempat itu layaknya kerajaan lelembut.
“Kalau orang yang bisa melihat, di sini itu kerajaannya. Ada penampakan orang dengan luka di sekujur tubuh, merintih dan meminta tolong. Intinya, mereka mau didoakan,” beber Mahmudi.
Hal itu ungkap dia, merupakan gambaran dari masa pembangunan Fort Willem yang banyak melibatkan warga sekitar. Sayang, banyak perlakuan tak manusiawi yang didapatkan oleh pekerja hingga tewas.
Ia mengungkapkan jika ada penghuni baru di lingkungan RT 07, selalu saja ada yang ‘memperkenalkan diri’. Bentuk perkenalan itu bermacam-macam, mulai dari dijahili hingga menampakkan wujud.
“Istri saya dulu pernah dilihatkan, seperti ada orang yang masuk menuju rumah saya. Tapi ternyata tidak ada. Bahkan ada yang menyaru jadi salah satu warga, persis sekali. Dulu juga ada yang berkemah kemudian kesurupan,” ujarnya.
Namun demikian kesan horor benteng pendem Ambarawa, tak menjadikan pesonanya luntur. Pada 2013 silam, tempat ini pernah dijadikan lokasi syuting film arahan Hanung Bramantyo berjudul ‘Soekarno’. Pertimbangannya, karena struktur bangunan yang masih asli dan kokoh khas negeri Kincir Angin.
Lihat Juga :
tulis komentar anda