Gunung Api Karangetang Terus Keluarkan Suara Gemuruh, Status Siaga
Minggu, 22 November 2020 - 20:49 WIB
SITARO - Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro) , Sulawesi Utara mengeluarkan suara gemuruh lemah sampai kuat yang terdengar sampai Pos Pengamatan Gunung Api.
Petugas Pos pengamatan Gunung Karangetang, Didi Wahyudi Pernama Putra Bina mengatakan saat ini angin dari arah Timur laut jadi untuk wilayah Ondong akan terdengar jelas gemuruhnya. (Baca juga: Suara Gemuruh Gunung Karangetang Sering Terdengar, 2,5 Km dari Puncak Zona Bahaya)
Aktivitas kegempaan embusan Gunung Katangetang terjadi 18 kali dengan amplitudo 3-31 mm, berdurasi 25-40 detik. Untuk tremor non-harmonik terjadi 10 kali dengan amplitudo 9-15 mm berdurasi 80-160 detik. (Baca juga: Mengungsi dari Amukan Merapi, Warga Tlogolele Sebut "Simbah Buyut Mau Punya Gawe")
Sedangkan untuk kegempaan vulkanik dangkal terjadi 1 kali berkekuatan amplitudo 8 mm, dengan durasi 5 detik. Sementara untuk kegempaan tektonik jauh terjadi 1 kali, berkekuatan amplitudo 28 mm, S-P 28 detik, dengan durasi 60 detik. "Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm," ujar Didi, Minggu (22/11/2020).
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan direkomendasikan agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2,5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan) serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat Laut-Utara sejauh 4 km. Dan dari kawah utama sejauh 3 km ke arah barat.
Selain itu masyarakat di sekitar Gunung Karangetang yang berstatus level III Siaga itu dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
"Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai," katanya.
Petugas Pos pengamatan Gunung Karangetang, Didi Wahyudi Pernama Putra Bina mengatakan saat ini angin dari arah Timur laut jadi untuk wilayah Ondong akan terdengar jelas gemuruhnya. (Baca juga: Suara Gemuruh Gunung Karangetang Sering Terdengar, 2,5 Km dari Puncak Zona Bahaya)
Aktivitas kegempaan embusan Gunung Katangetang terjadi 18 kali dengan amplitudo 3-31 mm, berdurasi 25-40 detik. Untuk tremor non-harmonik terjadi 10 kali dengan amplitudo 9-15 mm berdurasi 80-160 detik. (Baca juga: Mengungsi dari Amukan Merapi, Warga Tlogolele Sebut "Simbah Buyut Mau Punya Gawe")
Sedangkan untuk kegempaan vulkanik dangkal terjadi 1 kali berkekuatan amplitudo 8 mm, dengan durasi 5 detik. Sementara untuk kegempaan tektonik jauh terjadi 1 kali, berkekuatan amplitudo 28 mm, S-P 28 detik, dengan durasi 60 detik. "Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm," ujar Didi, Minggu (22/11/2020).
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan direkomendasikan agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2,5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan) serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat Laut-Utara sejauh 4 km. Dan dari kawah utama sejauh 3 km ke arah barat.
Selain itu masyarakat di sekitar Gunung Karangetang yang berstatus level III Siaga itu dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
"Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai," katanya.
(shf)
tulis komentar anda