2 Warganya Terserang Chikungunya, Dinkes Cimahi Perangi Jentik
Rabu, 11 November 2020 - 08:05 WIB
CIMAHI - Dua warga yang merupakan satu keluarga di Kota Cimahi , terindikasi terkena kasus chikungunya . Ini adalah kejadian langka mengingat sudah lebih dari tujuh bulan kasus yang juga disebabkan oleh nyamuk ini tidak muncul. (Baca juga: 1 Lurah Positif COVID-19, Wali Kota Cimahi: Aparat Kewilayahan Hati-hati )
"Berdasarkan hasil observasi mereka merasakan sakit pada sendi-sendi, lemas, hingga nyeri otot yang memang mengarah pada gejala chikungunya ," kata Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Kota Cimahi , Romi Abdurakhman didampingi staf Eka Febriana, Selasa (10/11/2020).
Dia menyebutkan, keduanya merupakan keluarga asal RW 16, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara. Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas mengarah kepada gejala chikungunya . Apalagi dari hasil pengamatan di lokasi sekitar rumah juga ditemukan ada jentik nyamuk.
Untuk lebih memastikan hal tersebut, pihaknya akan melakukan uji laboratorium. Akan tetapi untuk sementara ini belum bisa dilakukan mengingat laboratorium yang ada sedang fokus dalam penanganan uji sampel COVID-19.
"Di rumah yang bersangkutan sudah dilakukan fogging untuk memutus penularan. Sebab karakteristiknya sama dengan DBD, penularan melalui nyamuk Aedes Albopictus," imbuhnya.(Baca juga: Di Tengah Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law, Risma Punguti Sampah )
Menurutnya, di awal tahun pihaknya sempat mengirim sampel sebanyak 20 orang yang diduga menderita chikungunya. Hasilnya ada sekitar 10 lebih yang terkonfirmasi positif menderita penyakit ini. Belum ada jatuh korban meninggal akibat chikungunya karena pihaknya terus melakukan upaya pencegahan.
"Gangguannya pada bagian sendi dan sulit bergerak sehingga bisa mengganggu aktivitas. Kami juga intensif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M, yakni menguras, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas," pungkasnya.
"Berdasarkan hasil observasi mereka merasakan sakit pada sendi-sendi, lemas, hingga nyeri otot yang memang mengarah pada gejala chikungunya ," kata Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Kota Cimahi , Romi Abdurakhman didampingi staf Eka Febriana, Selasa (10/11/2020).
Dia menyebutkan, keduanya merupakan keluarga asal RW 16, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara. Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas mengarah kepada gejala chikungunya . Apalagi dari hasil pengamatan di lokasi sekitar rumah juga ditemukan ada jentik nyamuk.
Untuk lebih memastikan hal tersebut, pihaknya akan melakukan uji laboratorium. Akan tetapi untuk sementara ini belum bisa dilakukan mengingat laboratorium yang ada sedang fokus dalam penanganan uji sampel COVID-19.
"Di rumah yang bersangkutan sudah dilakukan fogging untuk memutus penularan. Sebab karakteristiknya sama dengan DBD, penularan melalui nyamuk Aedes Albopictus," imbuhnya.(Baca juga: Di Tengah Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law, Risma Punguti Sampah )
Menurutnya, di awal tahun pihaknya sempat mengirim sampel sebanyak 20 orang yang diduga menderita chikungunya. Hasilnya ada sekitar 10 lebih yang terkonfirmasi positif menderita penyakit ini. Belum ada jatuh korban meninggal akibat chikungunya karena pihaknya terus melakukan upaya pencegahan.
"Gangguannya pada bagian sendi dan sulit bergerak sehingga bisa mengganggu aktivitas. Kami juga intensif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M, yakni menguras, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas," pungkasnya.
(eyt)
tulis komentar anda