Poli Ditutup, Pemkab Batang Siapkan Insentif Tenaga Medis RS QIM
Sabtu, 09 Mei 2020 - 15:17 WIB
BATANG - Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia (QIM) akhirnya mengindahkan surat resmi Bupati Batang yang dilayangkan pada 5 Mei agar menutup sementara pelayanan poli rawat jalan selama 14 hari.
Wakil Direktur RS QIM, Totok Sukasmanto menghormati langkah Pemkab Batang untuk mencegah penularan Covid-19 sebagai langkah kehati-hatian. Namun pihaknya tidak bisa serta merta menutup, sehingga harus konfirmasi kepada pasien yang telah mendaftar via online agar digeser.
"Kita tidak bisa langsung menutup, kita harus memerlukan waktu untuk konfiRmasi ke pasein, akhirnya kita putuskan mulai tanggal 9 -18 Mei 2020 kita tutup. Tapi IGD tetap buka," kata Totok Sukasmanto, Sabtu (9/5/2020).
Walaupun penutupan tersebut tidak sesuai hasil tracking. namun ada beberapa titik masuknya virus yang terindentifikasi sumbernya dari IGD, ICU dan ruang rawat inap (irna) B dan E.
"Untuk meyakinkan tracking kita sudah melakukan rapid test kepada 181 dokter dan perawat, dari hasil tersebut 85 negatif. 8 orang tanpa gejala hasil swab positif Covid-19."jelasnya.
Adapaun tenaga kesehatan yang positif sudah dikarantina di RS QIM dalam satu lantai yang dikhususkan.
Bupati Batang Wihaji mengatakan penutupan untuk mengurangi penyebaran dan memutus mata rantai viris corona. "Pemkab tidak punya kepentingan apapun, kecuali membela masyarakat dan tenaga medis supaya tidak ada menambah kasus positif lagi," kata Wihaji
Bupati menambahka, bagi tenaga medis yang menangani covid-19, baik negeri maupun swasta akan mendapatkan insentif dari Pemkab Batang.
"RS QIM adalah lini tiga rekomendasi penanganan rujukan covid-19. Jadi otomatis pembiyayaannya tanggung jawab Pemerintah Pusat, tapi insentif tenaga medisnya non ASN sudah disiapkan Pemkab sekitar Rp3 miliar," jelasnya .
Wakil Direktur RS QIM, Totok Sukasmanto menghormati langkah Pemkab Batang untuk mencegah penularan Covid-19 sebagai langkah kehati-hatian. Namun pihaknya tidak bisa serta merta menutup, sehingga harus konfirmasi kepada pasien yang telah mendaftar via online agar digeser.
"Kita tidak bisa langsung menutup, kita harus memerlukan waktu untuk konfiRmasi ke pasein, akhirnya kita putuskan mulai tanggal 9 -18 Mei 2020 kita tutup. Tapi IGD tetap buka," kata Totok Sukasmanto, Sabtu (9/5/2020).
Walaupun penutupan tersebut tidak sesuai hasil tracking. namun ada beberapa titik masuknya virus yang terindentifikasi sumbernya dari IGD, ICU dan ruang rawat inap (irna) B dan E.
"Untuk meyakinkan tracking kita sudah melakukan rapid test kepada 181 dokter dan perawat, dari hasil tersebut 85 negatif. 8 orang tanpa gejala hasil swab positif Covid-19."jelasnya.
Adapaun tenaga kesehatan yang positif sudah dikarantina di RS QIM dalam satu lantai yang dikhususkan.
Bupati Batang Wihaji mengatakan penutupan untuk mengurangi penyebaran dan memutus mata rantai viris corona. "Pemkab tidak punya kepentingan apapun, kecuali membela masyarakat dan tenaga medis supaya tidak ada menambah kasus positif lagi," kata Wihaji
Bupati menambahka, bagi tenaga medis yang menangani covid-19, baik negeri maupun swasta akan mendapatkan insentif dari Pemkab Batang.
"RS QIM adalah lini tiga rekomendasi penanganan rujukan covid-19. Jadi otomatis pembiyayaannya tanggung jawab Pemerintah Pusat, tapi insentif tenaga medisnya non ASN sudah disiapkan Pemkab sekitar Rp3 miliar," jelasnya .
(nun)
tulis komentar anda