Diduga Membelot Tak Dukung Eri-Armudji, Ada 3 Kader Diusulkan Dipecat PDIP
Minggu, 08 November 2020 - 09:10 WIB
SURABAYA - Sekretaris Jenderal Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto ditugaskan khusus Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk datang ke Surabaya.
Hal itu dilakukan dalam rangka memperkuat konsolidasi kader partai jelang Pilwali Surabaya 9 Desember 2020.
DPP PDIP tak segan- segan memecat kader jika terbukti membelot atau tidak patuh perintah partai untuk memenangkan Eri Cahyadi- Armudji. (BACA JUGA: Kuasai Materi dan Data, Elektabilitas Eri-Armuji Diyakini Naik Paska Debat)
Hasto mengatakan, DPP PDIP tak segan-segan memecat kader jika terbukti membelot dan tidak patuh perintah partai. Hasto juga menyebut adanya indikasi politik intimidasi terhadap Tri Rismaharini yang dikhawatirkan dapat memecah belah kader partai.
Berdasarkan hasil survei yang terakhir, pasangan Eri- Armudji menunjukkn electoral yang semakin meningkat. Maka respons dari pihak lain kemudian ada politik intimidasi. (BACA JUGA: Pilkada Surabaya, Survei Poltracking: Machfud Arifin-Mujiaman Teratas Raih 17,6 Persen)
"Ada yang mengadukan ibu Risma dengan alasan yang dibuat- buat. Ada telepon khusus yang mencoba memecah belah kader partai. Karena itu saya ditugaskan Ibu Mega untuk memperkuat konsolidasi dan bertemu para tokoh. Sanksi pemecatan ada usulan 3 orang yang diusulkan dipecat. Kami terus ikuti mekanisme, tetapi partai tidak mentolerir bagi terhadap mereka yang tidak menegakkan instruksi dari DPP,” kata Hasto di Surabaya, Sabtu (7/11/2020).
Lihat Juga: Pergoki Jukir Tarik Tarif Parkir Rp35 Ribu, Wali Kota Eri Cahyadi: Malu-maluin Surabaya!
Hal itu dilakukan dalam rangka memperkuat konsolidasi kader partai jelang Pilwali Surabaya 9 Desember 2020.
DPP PDIP tak segan- segan memecat kader jika terbukti membelot atau tidak patuh perintah partai untuk memenangkan Eri Cahyadi- Armudji. (BACA JUGA: Kuasai Materi dan Data, Elektabilitas Eri-Armuji Diyakini Naik Paska Debat)
Hasto mengatakan, DPP PDIP tak segan-segan memecat kader jika terbukti membelot dan tidak patuh perintah partai. Hasto juga menyebut adanya indikasi politik intimidasi terhadap Tri Rismaharini yang dikhawatirkan dapat memecah belah kader partai.
Berdasarkan hasil survei yang terakhir, pasangan Eri- Armudji menunjukkn electoral yang semakin meningkat. Maka respons dari pihak lain kemudian ada politik intimidasi. (BACA JUGA: Pilkada Surabaya, Survei Poltracking: Machfud Arifin-Mujiaman Teratas Raih 17,6 Persen)
"Ada yang mengadukan ibu Risma dengan alasan yang dibuat- buat. Ada telepon khusus yang mencoba memecah belah kader partai. Karena itu saya ditugaskan Ibu Mega untuk memperkuat konsolidasi dan bertemu para tokoh. Sanksi pemecatan ada usulan 3 orang yang diusulkan dipecat. Kami terus ikuti mekanisme, tetapi partai tidak mentolerir bagi terhadap mereka yang tidak menegakkan instruksi dari DPP,” kata Hasto di Surabaya, Sabtu (7/11/2020).
Lihat Juga: Pergoki Jukir Tarik Tarif Parkir Rp35 Ribu, Wali Kota Eri Cahyadi: Malu-maluin Surabaya!
(vit)
tulis komentar anda