Pengunjuk Rasa Penolakan Hasil Pilkada Digigit Anjing Milik Polisi
Sabtu, 07 November 2020 - 16:01 WIB
PALEMBANG - Salah satu pengunjuk rasa yang menolak hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 digigit anjing K-9 milik Kepolisian Daerah Sumatera Selatan.
Tak hanya itu, puluhan pengunjuk rasa yang bertindak anarkis akhirnya dibubarkan dengan cara menembakan gas air mata.
Peristiwa tersebut merupakan rangkaian kegiatan Pelatihan Pengendalian Masyarakat (Dalmas) Direktorat Samapta Polda Sumsel dalam rangka pengamanan menjelang Pilkada Serentak 2020 di tujuh kabupaten 9 Desember mendatang.
Direktur Samapta Polda Sumsel, Kombes Pol Djuwito Purnomo mengatakan, pelatihan tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan personel serta untuk mengetahui kesiagaan dan kemampuan pengamanan dalam rangka menghadapi Pilkada Serentak.
"Latihan ini dilakukan untuk menyukseskan penyelenggaraan pesta demokrasi Pilkada Serentak 2020 di wilayah Sumsel, serta untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan jika terjadi gesekan antar pendukung. Untuk itu, kami laksanakan latihan kemampuan Dalmas ini," ujar Djuwito, Sabtu (7/11/2020). (Baca juga: Warga Kalidoni Digegerkan Adanya Penemuan Granat Aktif)
Dalam pelatihan Dalmas tersebut, sebanyak 125 personil dari sepuluh polres yang daerahnya tidak melaksanakan pilkada dikerahkan. Pelatihan Dalmas tersebut juga merupakan pelatihan gelombang pertama. (Baca juga: Waspada Peredaran Uang Palsu, Penjual Ikan Hias pun Jadi Korban)
"Dalam latihan pengamanan pilkada ini kita juga menerjunkan satwa Polri K-9 sebanyak 9 ekor, Kendaraan Taktis (Rantis) berupa mobil watercanon, termasuk senjata untuk menembakan gas air mata untuk mengurai massa. Jadi kita tidak main-main dalam pengamanan pilkada nanti," jelasnya.
Djuwito berharap, dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan para personel yang nantinya terlibat dalam pengamanan Pilkada memiliki kemampuan dan kesiapan dalam menghadapi dinamika situasi Kamtibmas dalam pesta demokrasi Desember mendatang.
Tak hanya itu, puluhan pengunjuk rasa yang bertindak anarkis akhirnya dibubarkan dengan cara menembakan gas air mata.
Peristiwa tersebut merupakan rangkaian kegiatan Pelatihan Pengendalian Masyarakat (Dalmas) Direktorat Samapta Polda Sumsel dalam rangka pengamanan menjelang Pilkada Serentak 2020 di tujuh kabupaten 9 Desember mendatang.
Direktur Samapta Polda Sumsel, Kombes Pol Djuwito Purnomo mengatakan, pelatihan tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan personel serta untuk mengetahui kesiagaan dan kemampuan pengamanan dalam rangka menghadapi Pilkada Serentak.
"Latihan ini dilakukan untuk menyukseskan penyelenggaraan pesta demokrasi Pilkada Serentak 2020 di wilayah Sumsel, serta untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan jika terjadi gesekan antar pendukung. Untuk itu, kami laksanakan latihan kemampuan Dalmas ini," ujar Djuwito, Sabtu (7/11/2020). (Baca juga: Warga Kalidoni Digegerkan Adanya Penemuan Granat Aktif)
Dalam pelatihan Dalmas tersebut, sebanyak 125 personil dari sepuluh polres yang daerahnya tidak melaksanakan pilkada dikerahkan. Pelatihan Dalmas tersebut juga merupakan pelatihan gelombang pertama. (Baca juga: Waspada Peredaran Uang Palsu, Penjual Ikan Hias pun Jadi Korban)
"Dalam latihan pengamanan pilkada ini kita juga menerjunkan satwa Polri K-9 sebanyak 9 ekor, Kendaraan Taktis (Rantis) berupa mobil watercanon, termasuk senjata untuk menembakan gas air mata untuk mengurai massa. Jadi kita tidak main-main dalam pengamanan pilkada nanti," jelasnya.
Djuwito berharap, dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan para personel yang nantinya terlibat dalam pengamanan Pilkada memiliki kemampuan dan kesiapan dalam menghadapi dinamika situasi Kamtibmas dalam pesta demokrasi Desember mendatang.
(boy)
tulis komentar anda