Minta Warganya yang Ditahan Polisi Dibebaskan, Suku Anak Dalam Jambi Serang Mapolres Merangin
Senin, 02 November 2020 - 14:13 WIB
MERANGIN - Buntut ditangkapannya RL warga suku anak dalam (SAD) yang tinggal di Bukit Beringin, Kecamatan Bangko Barat, Kabupaten Merangin, Jambi beberapa waktu lalu terkait dengan aksi curanmor, puluhan warga SAD menggeruduk Mapolres Merangin.
Dengan mengendarai puluhan sepeda motor, suku asli Jambi ini mendesak agar polisi melepaskan warganya tersebut. Puncaknya, warga SAD menyerang Mapolres Merangin. (Baca juga: Remaja di Lampung Utara Ini Nekat Injak-Injak Makam Pahlawan di TMP Kotabumi Selatan)
Situasi di Mapolres Merangin mencekam usai penyerangan tersebut, Mapolres Merangin siaga satu. Bahkan, aktivitas pelayanan di Mapolres Merangin menjadi terganggu. (Baca juga: 4 Moge Harley Rombongan Pengeroyok 2 Anggota TNI AD Diketahui Tanpa STNK)
Pantauan MNC Media di lokasi, seorang warga diamankan saat mengabadikan kejadian penyerangan warga SAD di Mapolres Merangin. Puluhan para temenggung SAD (pemimpin SAD) dan dinas sosial dikumpulkan di ruang aula Polres Merangin untuk membahas masalah ini.
Bahkan, mediasi antara SAD dan Polres Merangin berlangsung tertutup, tak satupun media diperbolehkan meliput kejadian tersebut.
"Media di larang meliput, mediasi berlangsung tertutup," ucap Rabu Iskandar, salah satu wartawan media online lokal.
Hingga berita ini di turunkan, aktivitas perundingan masih berlangsung di ruang aula Polres Merangin, pagar pintu polres ditutup serta dijaga ketat polisi.
Dengan mengendarai puluhan sepeda motor, suku asli Jambi ini mendesak agar polisi melepaskan warganya tersebut. Puncaknya, warga SAD menyerang Mapolres Merangin. (Baca juga: Remaja di Lampung Utara Ini Nekat Injak-Injak Makam Pahlawan di TMP Kotabumi Selatan)
Situasi di Mapolres Merangin mencekam usai penyerangan tersebut, Mapolres Merangin siaga satu. Bahkan, aktivitas pelayanan di Mapolres Merangin menjadi terganggu. (Baca juga: 4 Moge Harley Rombongan Pengeroyok 2 Anggota TNI AD Diketahui Tanpa STNK)
Pantauan MNC Media di lokasi, seorang warga diamankan saat mengabadikan kejadian penyerangan warga SAD di Mapolres Merangin. Puluhan para temenggung SAD (pemimpin SAD) dan dinas sosial dikumpulkan di ruang aula Polres Merangin untuk membahas masalah ini.
Bahkan, mediasi antara SAD dan Polres Merangin berlangsung tertutup, tak satupun media diperbolehkan meliput kejadian tersebut.
"Media di larang meliput, mediasi berlangsung tertutup," ucap Rabu Iskandar, salah satu wartawan media online lokal.
Hingga berita ini di turunkan, aktivitas perundingan masih berlangsung di ruang aula Polres Merangin, pagar pintu polres ditutup serta dijaga ketat polisi.
(zil)
tulis komentar anda