Hasto Wardoyo Dorong BKKBN Sulsel Maksimalkan Penggunaan Anggaran
Selasa, 27 Oktober 2020 - 21:11 WIB
MAKASSAR - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mendorong BKKBN Sulsel untuk menggunakan sisa anggaran semaksimal mungkin pada tahun ini.
Hal itu disampaikan Hasto Wardoyo saat melakukan kunjungan monitoring dan evaluasi di Kantor BKKBN Sulsel Jalan AP Pettarani Makassar, Selasa, (17/10/2020).
" BKKBN dorong serapan anggaran di Sulsel bisa sampai seratus persen tahun ini, supaya program bisa dirasakan masyarakat," kata dia saat melakukan jumpa pers.
Hasto Wardoyo menjelaskan, dirinya sengaja melakukan kunjungan untuk memastikan anggaran melalui BKKBN Sulsel sampai ke masyarakat
"Sekarang ini sudah mencapai 70 persen, tadi saya liat semua program sudah direncanakan dengan baik," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, yang serapannya tidak maksimal akibat usai dilakukan refocusing anggaran yaitu belanja tidak langsung.
"Ini untuk gaji pegawai, yang sebelumnya ada tunjangan kinerjanya tahun ini tidak ada. Ada sekitar Rp7 miliar untuk gaji pegawai yang dialokasikan tidak bisa dibelanjakan," jelasnya.
Selain itu, diinya optimis semuanya bisa terserap dengan baik. Termasuk program-program BKKBN yang saat ini sementara berjalan.
"Kita optimislah bisa mencapai sampai 98 persen, karena kalau di angka ini sisa Rp700 juta yang tidak terserap," tukasnya.
Lihat Juga: Kepala BKKBN Apresiasi Kontribusi Vale Indonesia Tingkatkan Kualitas Masyarakat Luwu Timur
Hal itu disampaikan Hasto Wardoyo saat melakukan kunjungan monitoring dan evaluasi di Kantor BKKBN Sulsel Jalan AP Pettarani Makassar, Selasa, (17/10/2020).
" BKKBN dorong serapan anggaran di Sulsel bisa sampai seratus persen tahun ini, supaya program bisa dirasakan masyarakat," kata dia saat melakukan jumpa pers.
Hasto Wardoyo menjelaskan, dirinya sengaja melakukan kunjungan untuk memastikan anggaran melalui BKKBN Sulsel sampai ke masyarakat
"Sekarang ini sudah mencapai 70 persen, tadi saya liat semua program sudah direncanakan dengan baik," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, yang serapannya tidak maksimal akibat usai dilakukan refocusing anggaran yaitu belanja tidak langsung.
"Ini untuk gaji pegawai, yang sebelumnya ada tunjangan kinerjanya tahun ini tidak ada. Ada sekitar Rp7 miliar untuk gaji pegawai yang dialokasikan tidak bisa dibelanjakan," jelasnya.
Selain itu, diinya optimis semuanya bisa terserap dengan baik. Termasuk program-program BKKBN yang saat ini sementara berjalan.
"Kita optimislah bisa mencapai sampai 98 persen, karena kalau di angka ini sisa Rp700 juta yang tidak terserap," tukasnya.
Lihat Juga: Kepala BKKBN Apresiasi Kontribusi Vale Indonesia Tingkatkan Kualitas Masyarakat Luwu Timur
(agn)
tulis komentar anda