Cegah Kluster Napi Meluas, Seluruh Lapas di Bali Akan Gelar Rapid Tes
Minggu, 25 Oktober 2020 - 11:21 WIB
Over kapasitas juga membuat ruangan sempit dan tidur mereka juga menjadi kurang karena merasa tidak nyaman. Ada juga yang memilih begadang sehingga berpengaruh pada imunitas.
Kurangnya imunitas juga ditambah dengan kurangnya asupan nutrisi. "Mereka sukanya makan mi instan. Sedangkan buah kurang," ujar Suprapto.
Dia mengakui, over kapasitas membuat napi susah menerapkan protokol social distacing. "Mereka sudah tertib pakai masker. Tempat cuci tangan juga sudah disediakan. Tapi jaga jarak sulit dihindari," sebutnya.
Seperti diberitakan, kluster COVID-19 dari napi muncul setelah 91 napi Lapas Kerobokan dan 22 napi Lapas Perempuan Denpasar terkonfirmasi positif. Jumlah itu diperkirakan masih akan bertambah karena masih banyak hasil tes swab yang belum keluar.
Kurangnya imunitas juga ditambah dengan kurangnya asupan nutrisi. "Mereka sukanya makan mi instan. Sedangkan buah kurang," ujar Suprapto.
Dia mengakui, over kapasitas membuat napi susah menerapkan protokol social distacing. "Mereka sudah tertib pakai masker. Tempat cuci tangan juga sudah disediakan. Tapi jaga jarak sulit dihindari," sebutnya.
Seperti diberitakan, kluster COVID-19 dari napi muncul setelah 91 napi Lapas Kerobokan dan 22 napi Lapas Perempuan Denpasar terkonfirmasi positif. Jumlah itu diperkirakan masih akan bertambah karena masih banyak hasil tes swab yang belum keluar.
(msd)
tulis komentar anda