Infrastruktur Urat Nadi Pembangunan Kesejahteraan Papua
Jum'at, 23 Oktober 2020 - 23:35 WIB
DEPOK - Dengan adanya dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua memiliki dampak positif bagi pembangunan di Papua . Terlebih lagi, dengan pembangunan infrastruktur di Papua dan Papua Barat. Menurut tokoh Papua Izak Randi Hikoyabi mengungkapkan dengan pembangunan infrastruktur berdampak pada banyak sektor.
"Infrastruktur itu urat nadi pembangunan kesejahteraan Papua secara berkelanjutan. Untuk itu, Papua harus maju dan sejahtera,"ujarnya dalam Webinar Moya Discussions Group dengan tema “Pembangunan Infrastruktur untuk Kesejahteraan Rakyat Papua”. (Baca juga: Papua Miliki Stadion Terbesar Kedua di Indonesia Setelah GBK )
Menurutnya, dengan pertumbuhan penduduk membutuhkan banyak akses penunjang. Ia mengungkapkan, dampak ekonomi, sosial, budaya dll. Dengan tersambungnya akses mulai dari jalan, jembatan, listrik dan lainnya maka akan berdampak pada kemudahan masyarakat.
"Jumlah penduduk dan luas Papua saat ini akan berbeda pada masa mendatang. Saat ini pembangunan infrastruktur, nanti anak yang lahir akan menikmati adanya infrastruktur dan kemudahan akses,"paparnya.
Sementara itu, Pengamat Politik Global dan Pengamat Papua Imron Cotan melihat suatu yang luar biasa dalam infrastruktur. Menurutnya, dengan adanya infrastruktur akan memudahkan masyarakat dalam mempercepat distribusi barang dan memasarkan hasil bumi. (Baca juga: Mampu Menampung 40 Ribu Penonton, Stadion Papua Bangkit Diresmikan )
"Papua itu unik yang memiliki kearifan lokal. Perbandingannya, dulu harga BBM mahal sekarang sudah sama dengan harga di Jawa. Tranportasi dengan udara, sekarang sudah bisa akses jalan seperti yang telah dibangun. Dengan infrastruktur akan memudahkan akses masyarakat dalam menuju kemajuan dan kesejahteraan,"harapnya.
Sejak 2018, Jalan Trans di Provinsi Papua Barat sepanjang 1.071 km telah tersambung dan terus ditingkatkan kondisinya. Hingga kini, Trans Papua yang sudah beraspal sepanjang 743 km dan sisanya masih agregat atau perkerasan tanah. Jalan trans Papua Barat terbagi menjadi dua segmen/ruas yaitu segmen I Sorong-Maybrat-Manokwari (595 km) yang menghubungkan dua pusat ekonomi di Papua Barat yakni Kota Sorong dan Manokwari yang kini dapat ditempuh dalam waktu 14 jam.
Tim Amerop bekerjasama dengan Unity in Diversity (UID) akan melaksanakan kegiatan Rangkaian Webinar Moya Discussions Group dengan tema “Pembangunan Infrastruktur untuk Kesejahteraan Rakyat Papua”.
Moderator pada kegiatan Webinar tersebut ialah Rakyan Adibrata (Country Director IACSP Indonesia) dan Host: Hery Sucipto (LHKI-PP Muhammadiyah). Narasumber pada kegiatan Webinar tersebut, antara lain: Dubes Imron Cotan (Pengamat Papua), Velix Wainggai (Kepala Pusat Analisis Kinerja Bappenas) dan Izak Randi Hikoyabi (Dirut Perusda Baniayu Kab. Jayapura).
"Infrastruktur itu urat nadi pembangunan kesejahteraan Papua secara berkelanjutan. Untuk itu, Papua harus maju dan sejahtera,"ujarnya dalam Webinar Moya Discussions Group dengan tema “Pembangunan Infrastruktur untuk Kesejahteraan Rakyat Papua”. (Baca juga: Papua Miliki Stadion Terbesar Kedua di Indonesia Setelah GBK )
Menurutnya, dengan pertumbuhan penduduk membutuhkan banyak akses penunjang. Ia mengungkapkan, dampak ekonomi, sosial, budaya dll. Dengan tersambungnya akses mulai dari jalan, jembatan, listrik dan lainnya maka akan berdampak pada kemudahan masyarakat.
"Jumlah penduduk dan luas Papua saat ini akan berbeda pada masa mendatang. Saat ini pembangunan infrastruktur, nanti anak yang lahir akan menikmati adanya infrastruktur dan kemudahan akses,"paparnya.
Sementara itu, Pengamat Politik Global dan Pengamat Papua Imron Cotan melihat suatu yang luar biasa dalam infrastruktur. Menurutnya, dengan adanya infrastruktur akan memudahkan masyarakat dalam mempercepat distribusi barang dan memasarkan hasil bumi. (Baca juga: Mampu Menampung 40 Ribu Penonton, Stadion Papua Bangkit Diresmikan )
"Papua itu unik yang memiliki kearifan lokal. Perbandingannya, dulu harga BBM mahal sekarang sudah sama dengan harga di Jawa. Tranportasi dengan udara, sekarang sudah bisa akses jalan seperti yang telah dibangun. Dengan infrastruktur akan memudahkan akses masyarakat dalam menuju kemajuan dan kesejahteraan,"harapnya.
Sejak 2018, Jalan Trans di Provinsi Papua Barat sepanjang 1.071 km telah tersambung dan terus ditingkatkan kondisinya. Hingga kini, Trans Papua yang sudah beraspal sepanjang 743 km dan sisanya masih agregat atau perkerasan tanah. Jalan trans Papua Barat terbagi menjadi dua segmen/ruas yaitu segmen I Sorong-Maybrat-Manokwari (595 km) yang menghubungkan dua pusat ekonomi di Papua Barat yakni Kota Sorong dan Manokwari yang kini dapat ditempuh dalam waktu 14 jam.
Tim Amerop bekerjasama dengan Unity in Diversity (UID) akan melaksanakan kegiatan Rangkaian Webinar Moya Discussions Group dengan tema “Pembangunan Infrastruktur untuk Kesejahteraan Rakyat Papua”.
Moderator pada kegiatan Webinar tersebut ialah Rakyan Adibrata (Country Director IACSP Indonesia) dan Host: Hery Sucipto (LHKI-PP Muhammadiyah). Narasumber pada kegiatan Webinar tersebut, antara lain: Dubes Imron Cotan (Pengamat Papua), Velix Wainggai (Kepala Pusat Analisis Kinerja Bappenas) dan Izak Randi Hikoyabi (Dirut Perusda Baniayu Kab. Jayapura).
(mpw)
tulis komentar anda