Anggota Komisi I DPR RI Usulkan Modernisasi Alutsista Lantamal X Jayapura
Kamis, 15 Oktober 2020 - 16:56 WIB
“Idealnya, sarana dan prasarana dan alutsista kita harus mempuni. Lalu di imbangi dengan kegiatan-kegiatan terukur seperti patroli darat, laut dan udara. Jadi kedepan Grand Design pertahanan kita harus menjadi prioritas pembenahan, khususnya di wilayah yang berbatasan dengan negara luar,” pungkas dia.
Sementara itu, Danlantamal X Jayapura, Laksamana TNI Yehezkiel Katiandago, mengungkapkan, pihaknya selama ini terus menerus melakukan patroli di sepanjang wilayah tugas mereka, untuk mencegah masuknya ancaman dari luar khususnya adanya perdagangan illegal.
“Kita terus bersinergi dengan 3 matra TNI, untuk mencegah adanya gangguan-gangguan dari negara tetangga, terlebih semakin maraknya perdagangan illegal seperti narkotika jenis ganja, yang kian marak masuk dari negara Papua New Guine,” kata Yehezkiel.
Yehezkiel memaparkan dengan luasnya lingkup kerja mereka, sejauh ini baru ada 5 pos pengamatan angkatan laut dan Lanalnya baru ada 1 dan saat ini ada 2 unit Lanal persiapan, sehingga kekuatan pasukan masih minim.
“Dengan kondisi yang ada kita terus berupaya memaksimalkan pengamanan laut. Dengan dua armada kapal patroli, anggota terus melakukan operasi. Walau, kapal kita tidak sebanding dengan para pelaku kriminal, seperti peredaran narkoba. Kita kerab kalah dalam aksi kejar mengejar di laut, lantaran para pelaku menggunakan kapal dengan kecepatan 30-40 knot sedangkan kapal kita hanya memiliki kecepatan 15 knot,” kata dia.
Yehezkiel berkeyakinan Kedepan akan ada peremajaan alutsista yang dimiliki Lantamal X. “Kami berharap dengan kunjungan Anggota Komisi I DPR RI, bisa mendorong moderenisasi alutsista kita. Karena, walau kita bertugas di daerah, kita tentunya berkewajiban menjaga kewibawaaan negara,” kata dia.
Sementara itu, Danlantamal X Jayapura, Laksamana TNI Yehezkiel Katiandago, mengungkapkan, pihaknya selama ini terus menerus melakukan patroli di sepanjang wilayah tugas mereka, untuk mencegah masuknya ancaman dari luar khususnya adanya perdagangan illegal.
“Kita terus bersinergi dengan 3 matra TNI, untuk mencegah adanya gangguan-gangguan dari negara tetangga, terlebih semakin maraknya perdagangan illegal seperti narkotika jenis ganja, yang kian marak masuk dari negara Papua New Guine,” kata Yehezkiel.
Yehezkiel memaparkan dengan luasnya lingkup kerja mereka, sejauh ini baru ada 5 pos pengamatan angkatan laut dan Lanalnya baru ada 1 dan saat ini ada 2 unit Lanal persiapan, sehingga kekuatan pasukan masih minim.
“Dengan kondisi yang ada kita terus berupaya memaksimalkan pengamanan laut. Dengan dua armada kapal patroli, anggota terus melakukan operasi. Walau, kapal kita tidak sebanding dengan para pelaku kriminal, seperti peredaran narkoba. Kita kerab kalah dalam aksi kejar mengejar di laut, lantaran para pelaku menggunakan kapal dengan kecepatan 30-40 knot sedangkan kapal kita hanya memiliki kecepatan 15 knot,” kata dia.
Yehezkiel berkeyakinan Kedepan akan ada peremajaan alutsista yang dimiliki Lantamal X. “Kami berharap dengan kunjungan Anggota Komisi I DPR RI, bisa mendorong moderenisasi alutsista kita. Karena, walau kita bertugas di daerah, kita tentunya berkewajiban menjaga kewibawaaan negara,” kata dia.
(nth)
tulis komentar anda