Sikap Empati dan Homofili Aa Umbara, Buat Buruh di KBB Demo Tanpa Anarki
Jum'at, 09 Oktober 2020 - 15:51 WIB
BANDUNG BARAT - Aksi demo ribuan buruh di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang menolak pengesahan UU Cipta Kerja berjalan dengan aman dan tanpa ada tindakan anarki.
Selain karena pengamanan aparat kepolisian dari Polres Cimahi yang humanis, sikap empati dan homofili Bupati Bandung Barat Aa Sutisna mampu meluluhkan kegarangan buruh sehingga melakukan unjuk rasa dengan santun.
Mahasiswa S2 Kebijakan Publik Univeritas Padjadjaran (Unpad) Moch Galuh Fauzi menilai, demo buruh yang berlangsung aman dan tertib di KBB adalah prestasi tersendiri. Lihat saja demo di berbagai daerah di Jawa Barat termasuk di Kota Bandung, berlangsung ricuh. Sementara ribuan buruh yang melakukan konvoi serta mengepung kantor DPRD KBB berunjuk rasa dengan damai. (BACA JUGA: Direktur Televisi Swasta Tewas Setelah Alami Kecelakaan Tunggal)
"Keberhasilan KBB dalam menghadapi demonstrasi buruh tidak terlepas dari gaya yang dimainkan Bupati Aa Umbara. Dia tidak takut dan langsung menghadapi buruh, bahkan ikut berorasi di mobil komando. Sikap itu yang sulit bagi masa aksi untuk bersikap antipati, yang ada justru simpati," tuturnya, Jumat (9/10/2020).
Menurutnya, kematangan dan keberanian Aa Umbara yang juga Ketua DPD NasDem KBB dalam menghadapi masa aksi seperti mengimplementasikan teori empati yang dikembangkan oleh Berlo dan Daniel Marner. Serta teori homofili yang diperkenalkan oleh Everet M. Roger dan F. Shomaker. Teori Empati dan Teori Homofili berpendapat bahwa komunikasi yang berempati serta dibangun atas kesamaan (homofili) akan jauh lebih berpengaruh dan efektif.
Proses empati dilakukan pembicara dengan cara menyelami jalan pikiran target penerima informasi yang disampaikannya. Sedangkan homofili dilakukan misalnya dengan melakukan pemberian informasi kepada massa yang memiliki kesamaan usia, ras, agama, ideologi, pandangan politik, dan sebagainya. (BACA JUGA: Pangdam Jaya Duga Kelompok Anarko di Balik Kericuhan di Jakarta)
"Aa Umbara menunjukkan empati atas dasar kesamaan rasa bahwa keresahan buruh ialah keresahannya. Andai para kepala daerah melakukan hal ini, bukan tidak mungkin demonstrasi yang berujung ricuh tidak akan terjadi," ucapnya.
Selain karena pengamanan aparat kepolisian dari Polres Cimahi yang humanis, sikap empati dan homofili Bupati Bandung Barat Aa Sutisna mampu meluluhkan kegarangan buruh sehingga melakukan unjuk rasa dengan santun.
Mahasiswa S2 Kebijakan Publik Univeritas Padjadjaran (Unpad) Moch Galuh Fauzi menilai, demo buruh yang berlangsung aman dan tertib di KBB adalah prestasi tersendiri. Lihat saja demo di berbagai daerah di Jawa Barat termasuk di Kota Bandung, berlangsung ricuh. Sementara ribuan buruh yang melakukan konvoi serta mengepung kantor DPRD KBB berunjuk rasa dengan damai. (BACA JUGA: Direktur Televisi Swasta Tewas Setelah Alami Kecelakaan Tunggal)
"Keberhasilan KBB dalam menghadapi demonstrasi buruh tidak terlepas dari gaya yang dimainkan Bupati Aa Umbara. Dia tidak takut dan langsung menghadapi buruh, bahkan ikut berorasi di mobil komando. Sikap itu yang sulit bagi masa aksi untuk bersikap antipati, yang ada justru simpati," tuturnya, Jumat (9/10/2020).
Menurutnya, kematangan dan keberanian Aa Umbara yang juga Ketua DPD NasDem KBB dalam menghadapi masa aksi seperti mengimplementasikan teori empati yang dikembangkan oleh Berlo dan Daniel Marner. Serta teori homofili yang diperkenalkan oleh Everet M. Roger dan F. Shomaker. Teori Empati dan Teori Homofili berpendapat bahwa komunikasi yang berempati serta dibangun atas kesamaan (homofili) akan jauh lebih berpengaruh dan efektif.
Proses empati dilakukan pembicara dengan cara menyelami jalan pikiran target penerima informasi yang disampaikannya. Sedangkan homofili dilakukan misalnya dengan melakukan pemberian informasi kepada massa yang memiliki kesamaan usia, ras, agama, ideologi, pandangan politik, dan sebagainya. (BACA JUGA: Pangdam Jaya Duga Kelompok Anarko di Balik Kericuhan di Jakarta)
"Aa Umbara menunjukkan empati atas dasar kesamaan rasa bahwa keresahan buruh ialah keresahannya. Andai para kepala daerah melakukan hal ini, bukan tidak mungkin demonstrasi yang berujung ricuh tidak akan terjadi," ucapnya.
(vit)
tulis komentar anda