Dilaporkan Mengalami Kebocoran, KM Tanjung Permai Hilang di Perairan Bali
Selasa, 06 Oktober 2020 - 14:48 WIB
DENPASAR - Kapal Motor (KM) Tanjung Permai dilaporkan hilang kontak saat ada di Perairan Bali , Selasa (6/10/2020). Tim SAR gabungan kini sedang melakukan pencarian.
"Laporan mengenai kapal yang hilang kami terima dari pihak perusahaan pukul 10.00 Wita tadi," kata Kepala Kantor SAR Denpasar Gede Darmada.
Dia menjelaskan, PT Lianiti Abadi melakukan kontak terakhir dengan KM Tanjung Permai pada Senin (5/10/2020) malam sekitar pukul 21.00 Wita. (Baca: Viral! Aksi Anggota Dewan Mengamuk dan Tantang Ketua DPRD Konawe Selatan saat Rapat)
Posisi kapal saat itu berada di Selat Badung dengan posisi koordinat 08°55'S - 115°1'5."E. Solihin selaku kapten kapal melaporkan kapal kemasukan air dan masih berusaha diatasi.
Namun setelah itu, kapal sepanjang 17,89 meter dan lebar 4,60 meter yang membawa 12 anak buah kapal (ABK) tersebut tidak bisa dihubungi lagi.
Menurut Darmada, pencarian dilakukan dengan mengerahkan helikopter berjumlah lima personil dan kapal SAR dengan 28 personil. (Bisa diklik: Kemenparekraf Sosialisasikan Panduan CHSE untuk Penyelam di Labuan Bajo)
Darmada menyayangkan kapal tidak dilengkapi alat pendukung keselamatan berupa EPIRB dan telepon satelit. "Ini membuat kami tidak bisa mengetahui lokasi terakhir," tandasnya.
"Laporan mengenai kapal yang hilang kami terima dari pihak perusahaan pukul 10.00 Wita tadi," kata Kepala Kantor SAR Denpasar Gede Darmada.
Dia menjelaskan, PT Lianiti Abadi melakukan kontak terakhir dengan KM Tanjung Permai pada Senin (5/10/2020) malam sekitar pukul 21.00 Wita. (Baca: Viral! Aksi Anggota Dewan Mengamuk dan Tantang Ketua DPRD Konawe Selatan saat Rapat)
Posisi kapal saat itu berada di Selat Badung dengan posisi koordinat 08°55'S - 115°1'5."E. Solihin selaku kapten kapal melaporkan kapal kemasukan air dan masih berusaha diatasi.
Namun setelah itu, kapal sepanjang 17,89 meter dan lebar 4,60 meter yang membawa 12 anak buah kapal (ABK) tersebut tidak bisa dihubungi lagi.
Menurut Darmada, pencarian dilakukan dengan mengerahkan helikopter berjumlah lima personil dan kapal SAR dengan 28 personil. (Bisa diklik: Kemenparekraf Sosialisasikan Panduan CHSE untuk Penyelam di Labuan Bajo)
Darmada menyayangkan kapal tidak dilengkapi alat pendukung keselamatan berupa EPIRB dan telepon satelit. "Ini membuat kami tidak bisa mengetahui lokasi terakhir," tandasnya.
(sms)
tulis komentar anda