Kemenparekraf Sosialisasikan Panduan CHSE untuk Penyelam di Labuan Bajo

Selasa, 06 Oktober 2020 - 13:12 WIB
loading...
Kemenparekraf Sosialisasikan...
Kemenparekraf menggelar sosialisasi panduan protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability bagi para pelaku usaha wisata selam di wilayah Destinasi Super Prioritas Labuan Bajo. Foto iNews TV/Yoseph MA
A A A
LABUAN BAJO - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif /Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar acara sosialisasi panduan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) bagi para pelaku usaha wisata selam di wilayah Destinasi Super Prioritas (DSP) Labuan Bajo yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat , Nusa Tenggara Timur (NTT).

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, dalam acara sosialisasi yang digelar di Inary Bay The Marina Meeting Room, Manggarai Barat, Selasa (6/10/2020), mengatakan, dalam mengaktifkan kembali sektor pariwisata diperlukan persiapan penerapan protokol kesehatan yang baik. (Baca: Pria Bawa Ular ke Ruang Kepala Dinas Paksa Minta Proyek Akhirnya Ditangkap)

“Untuk itu, Kemenparekraf/Baparekraf berinisiatif menyusun panduan protokol kesehatan berbasis CHSE di masing-masing bidang pariwisata, termasuk usaha wisata selam. Hal ini dilakukan mengingat protokol kesehatan berbasis CHSE memiliki peranan penting untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata, terutama di bidang wisata minat khusus,” kata Rizki.

Selain itu, penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kepercayaan wisatawan di masa adaptasi kebiasaan baru.

“Dengan meningkatnya kepercayaan wisatawan, maka sektor pariwisata bidang wisata minat khusus bisa bangkit kembali,” ujar Rizki. (Bisa diklik: Demo Mahasiswa di Depan Kantor ESDM Sultra Ricuh)

Rizki berharap melalui panduan ini dapat dijadikan sebagai acuan oleh industri wisata selam dalam menyelenggarakan usaha wisata selam yang sesuai dengan protokol kesehatan berbasis CHSE.

“Sekali lagi yang terpenting dari semuanya dibutuhkan kedisiplinan dari para pelaku usaha wisata selam dan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan,” kata Rizki.

Dalam kegiatan ini hadir pula beberapa narasumber, antara lain Kepala Dinas Parwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Manggarai Barat Agustinus Rinus, President & CEO Divers Alert Network (DAN) William M Ziefle, Kepala Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awang Nistyantara, Tim Penyusun CHSE Usaha Wisata Selam Kemenparekraf Daniel Abimanju Carnadie dan Bayu Wardoyo.
(sms)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3873 seconds (0.1#10.140)