Empat SMP di Rembang Simulasi Belajar Tatap Muka di Sekolah
Senin, 05 Oktober 2020 - 14:42 WIB
Salah satu orang tua murid di Desa Pamotan, Riyanto sangat setuju apabila pembelajaran tatap muka di sekolah dibuka kembali setelah terhenti sejak bulan Maret lalu. Ia beralasan murid akan semakin ketinggalan materi pelajaran jika hanya mengandalkan belajar online. Apalagi kendala sarana HP dan kuota internet masih sering dirasakan.
(Baca juga: Demi Susu Anaknya, Ibu Muda di Sleman Nekat Curi Handphone dan Uang )
Menurut Riyanto, selama belajar di sekolah menerapkan standar protokol kesehatan dengan ketat, baginya tidak masalah.
“Belajar di rumah repotnya pakai aplikasi HP. Ya kalau punya HP, kalau nggak. Anak 1 mungkin nggak kerasa, kasihan yang anaknya 2 atau 3 belajar online semua. Ujung-ujungnya orang tua yang kerepotan menangani, padahal kita juga harus kerja, “ ungkap Riyanto.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Rembang, Mardi menyatakan pihaknya mengecek langsung pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka bersama Dinas Kesehatan.
Mardi memperinci ada sekolah yang melakukan penggiliran masuk siswa di hari yang sama, namun ada pula yang memberlakukan penggiliran di hari berikutnya. "Prinsipnya supaya satu sama lain bisa jaga jarak, tinggal kebijakan sekolah masing-masing, menyesuaikan kapasitas ruang kelas dan jumlah murid, “ terangnya.
(Baca juga: Demi Susu Anaknya, Ibu Muda di Sleman Nekat Curi Handphone dan Uang )
Menurut Riyanto, selama belajar di sekolah menerapkan standar protokol kesehatan dengan ketat, baginya tidak masalah.
“Belajar di rumah repotnya pakai aplikasi HP. Ya kalau punya HP, kalau nggak. Anak 1 mungkin nggak kerasa, kasihan yang anaknya 2 atau 3 belajar online semua. Ujung-ujungnya orang tua yang kerepotan menangani, padahal kita juga harus kerja, “ ungkap Riyanto.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Rembang, Mardi menyatakan pihaknya mengecek langsung pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka bersama Dinas Kesehatan.
Mardi memperinci ada sekolah yang melakukan penggiliran masuk siswa di hari yang sama, namun ada pula yang memberlakukan penggiliran di hari berikutnya. "Prinsipnya supaya satu sama lain bisa jaga jarak, tinggal kebijakan sekolah masing-masing, menyesuaikan kapasitas ruang kelas dan jumlah murid, “ terangnya.
(msd)
tulis komentar anda