Pasien Sembuh, Seberapa Besar Potensi Kembali Terpapar COVID-19
Sabtu, 03 Oktober 2020 - 11:01 WIB
SURABAYA - Angka kesembuhan pasien COVID-19 di Indonesia semakin tinggi. Namun, mereka yang sudah sembuh dari virus Corona harus tetap menjaga imunitas. Sebab, mereka masih memiliki potensi kembali terpapar COVID-19.
Ahli Virologi dan Imunologi, Stem Cell dan Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair), Prof. Dr. Fedik Abdul Rantam, drh menuturkan, ada tendensi virus COVID-19 ini tergolong sebagai silent infection.
"Mereka yang pernah terpapar virus ini pada saat imun tubuhnya menurun, maka ada kemungkinan virus tersebut dapat muncul lagi,” kata Fedik saat Webinar Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat Membangun Generasi Cemerlang Berbasis Keluarga (Geliat) Universitas Airlangga bersama UNICEF, Sabtu (3/10/2020).
Ia melanjutkan, semua pihak tetap harus menjaga imunitas serta menerapkan protokol kesehatannya selama masa pandemi ini. Termasuk mereka yang sebelumnya sudah sembuh dari perawatan COVID-19.
Dosen Dept. Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair Surabaya, Dr. M. Atoillah Isfandiari menjelaskan upaya pencegahan bisa dilakukan masyarakat dengan patuh pada protokol kesehatan. Cara ini terbukti ampuh untuk menekan jumlah penularan.
“Masker medis itu yang paling tepat digunakan. Bukan masker kain sebenarnya. Saat ini yang paling penting harus dibiasakan disiplin menggunakan alat pelindung berupa masker agar terhindar dari paparan COVID-19,” kata Atoillah. (Baca:1.012 Perawat di Jawa Timur Positif Terinfeksi COVID-19).
Saat ini menurut Atoillah cukup mudah mendapatkan masker medis dengan harga yang sangat terjangkau. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi masyarakat, terutama anak-anak, untuk tidak mengenakan masker sebagai bentuk perlindungan diri, selain mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak aman.
Ahli Virologi dan Imunologi, Stem Cell dan Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair), Prof. Dr. Fedik Abdul Rantam, drh menuturkan, ada tendensi virus COVID-19 ini tergolong sebagai silent infection.
"Mereka yang pernah terpapar virus ini pada saat imun tubuhnya menurun, maka ada kemungkinan virus tersebut dapat muncul lagi,” kata Fedik saat Webinar Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat Membangun Generasi Cemerlang Berbasis Keluarga (Geliat) Universitas Airlangga bersama UNICEF, Sabtu (3/10/2020).
Ia melanjutkan, semua pihak tetap harus menjaga imunitas serta menerapkan protokol kesehatannya selama masa pandemi ini. Termasuk mereka yang sebelumnya sudah sembuh dari perawatan COVID-19.
Dosen Dept. Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair Surabaya, Dr. M. Atoillah Isfandiari menjelaskan upaya pencegahan bisa dilakukan masyarakat dengan patuh pada protokol kesehatan. Cara ini terbukti ampuh untuk menekan jumlah penularan.
“Masker medis itu yang paling tepat digunakan. Bukan masker kain sebenarnya. Saat ini yang paling penting harus dibiasakan disiplin menggunakan alat pelindung berupa masker agar terhindar dari paparan COVID-19,” kata Atoillah. (Baca:1.012 Perawat di Jawa Timur Positif Terinfeksi COVID-19).
Saat ini menurut Atoillah cukup mudah mendapatkan masker medis dengan harga yang sangat terjangkau. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi masyarakat, terutama anak-anak, untuk tidak mengenakan masker sebagai bentuk perlindungan diri, selain mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak aman.
(nag)
tulis komentar anda