Survei Menyebut Mitra Gojek Timbulkan Efek Domino di Surabaya
Jum'at, 02 Oktober 2020 - 05:59 WIB
SURABAYA - Kontribusi mitra Gojek menimbulkan efek domino di Indonesia, termasuk di Kota Surabaya. Hal ini terlihat dari survei Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD).
Menurut Wakil Kepala LD, Paksi C.K Walandouw, pada 2019 lalu kontribusi mitra Gojek dari lima layanan (GoRide, GoCar, GoSend, GoFood dan GoPay) ke perekonomian Indonesia mencapai Rp12,1 triliun bila menggunakan metode nilai tambah.
Sementara, dengan menggunakan metode pendapatan domestik regional bruto (PDB), ekosistem digital Gojek nilai produksinya mencapai Rp15,7 triliun atau menggerakkan 2,9% PDRB Kota Surabaya.
(Baca juga: Kontribusi Gojek Terhadap Ekonomi Kota Surabaya 2019 Capai Rp12,1 Triliun )
Sebelum pandemi, di tingkat nasional, mitra Gojek dari lima layanan berkontribusi sebesar Rp104,6 triliun pada ekonomi Indonesia di 2019. Bila menggunakan metode perhitungan pendapatan domestik bruto (PDB), nilai produksi di ekosistem digital Gojek selama tahun 2019 setara dengan 1% PDB nasional Indonesia.
"Tidak hanya berdampak terhadap UMKM di dalam ekosistem Gojek, UMKM di luar ekosistem Gojek, seperti penyedia bahan baku di pasar dan bengkel kendaraan juga mendapatkan manfaat dari kehadiran Gojek di kota Surabaya, dengan mengalami peningkatan omzet sebesar 30%," ujar Paksi
Paksi menambahkan, keberadaan Gojek di Surabaya juga menimbulkan efek domino di sektor lainnya. Dampak multiplier, atau kontribusi tidak langsung keberadaan Gojek pada PDRB Surabaya di 2019, mencapai Rp 416 miliar.
(Baca juga: Baja Impor Ancam Produk Lokal, Ini Kata Pengusaha Jasa Konstruksi )
Ini dihitung dari pendapatan UMKM di luar ekosistem Gojek (seperti bengkel yang digunakan mitra pengemudi, atau pedagang pasar yang menjual bahan baku ke mitra GoFood) setelah Gojek beroperasi di Surabaya.
Menurut Wakil Kepala LD, Paksi C.K Walandouw, pada 2019 lalu kontribusi mitra Gojek dari lima layanan (GoRide, GoCar, GoSend, GoFood dan GoPay) ke perekonomian Indonesia mencapai Rp12,1 triliun bila menggunakan metode nilai tambah.
Sementara, dengan menggunakan metode pendapatan domestik regional bruto (PDB), ekosistem digital Gojek nilai produksinya mencapai Rp15,7 triliun atau menggerakkan 2,9% PDRB Kota Surabaya.
(Baca juga: Kontribusi Gojek Terhadap Ekonomi Kota Surabaya 2019 Capai Rp12,1 Triliun )
Sebelum pandemi, di tingkat nasional, mitra Gojek dari lima layanan berkontribusi sebesar Rp104,6 triliun pada ekonomi Indonesia di 2019. Bila menggunakan metode perhitungan pendapatan domestik bruto (PDB), nilai produksi di ekosistem digital Gojek selama tahun 2019 setara dengan 1% PDB nasional Indonesia.
"Tidak hanya berdampak terhadap UMKM di dalam ekosistem Gojek, UMKM di luar ekosistem Gojek, seperti penyedia bahan baku di pasar dan bengkel kendaraan juga mendapatkan manfaat dari kehadiran Gojek di kota Surabaya, dengan mengalami peningkatan omzet sebesar 30%," ujar Paksi
Paksi menambahkan, keberadaan Gojek di Surabaya juga menimbulkan efek domino di sektor lainnya. Dampak multiplier, atau kontribusi tidak langsung keberadaan Gojek pada PDRB Surabaya di 2019, mencapai Rp 416 miliar.
(Baca juga: Baja Impor Ancam Produk Lokal, Ini Kata Pengusaha Jasa Konstruksi )
Ini dihitung dari pendapatan UMKM di luar ekosistem Gojek (seperti bengkel yang digunakan mitra pengemudi, atau pedagang pasar yang menjual bahan baku ke mitra GoFood) setelah Gojek beroperasi di Surabaya.
tulis komentar anda