Gojek Bantu UMKM Kota Bandung Lewati Krisis Akibat Pandemi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Keberadaan ekosistem ekonomi digital Gojek dinilai mampu memberikan kontribusi terhadap ketahanan ekonomi di Kota Bandung selama pandemi COVID-19.
Bahkan, GoFood menjadi peyangga ekonomi warganya yang terdampak pandemi, terutama pekerja swasta dan profesional.
Hasil riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia berjudul, "Peran Ekosistem Digital Gojek di Ekonomi Bandung Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19" menyebut, solusi teknologi dan non-teknologi yang ditawarkan Gojek membantu para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) beradaptasi, sehingga bisa bertahan di tengah pandemi. (BACA JUGA: Direktur Televisi Swasta Tewas Setelah Alami Kecelakaan Tunggal)
Selain bertahan di tengah pandemi, berkat solusi yang ditawarkan Gojek, para pelaku UMKM di Kota Bandung juga dinilai tetap optimistis bertumbuh ke depannya, salah satunya melalui kemudahan migrasi UMKM dari offline ke online atau mempercepat UMKM untuk go digital.
Dr. Alfindra Primaldhi, peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEBUI) menjelaskan riset tersebut menunjukkan pentingnya peran ekosistem ekonomi digital dalam membantu UMKM, khususnya usaha mikro untuk bertahan di masa pandemi. Pandemi menurutnya menjadi ujian ketahanan dan kemampuan para pelaku usaha di masa krisis.
Salah satu adaptasi itu, kata Alfrinda, adalah adanya perubahan usaha dari yang sebelumnya tradisional menjadi digital. Berdasarkan riset tersebut, tampak pula bahwa para pelaku usaha cukup realistis melihat dampak panjang dari pandemi. (BACA JUGA: Klarifikasi Kapolrestabes Bandung terkait Insiden Kekerasan di Kampus Unisba)
"Akan tetapi, mereka juga tetap optimis bahwa dengan berada dalam suatu ekosistem digital, usaha mereka dapat tetap tumbuh ke depannya dan penghasilan mereka kembali seperti sebelum pandemi," ujar Alfindra dalam keterangan resminya, Jumat, 9 Oktober 2020.
Hasil riset LD FEBUI juga menunjukkan bagaimana GoFood menjadi penyangga ekonomi di Kota Bandung bagi mereka yang penghasilannya terdampak pandemi, terutama pekerja swasta dan profesional.
Riset menemukan bahwa 73% mitra GoFood yang disurvei baru bergabung saat pandemi COVID-19 (sejak Maret 2020). Di antara mitra tersebut, 96% adalah pengusaha skala mikro dan 43% di antara mereka merupakan pengusaha yang pertama kali mulai berbisnis. (BACA JUGA: Pangdam Jaya Duga Kelompok Anarko di Balik Kericuhan di Jakarta)
Riset juga menemukan bahwa mayoritas mitra UMKM menganggap mampu beradaptasi di tengah pandemi karena berada di ekosistem Gojek. UMKM yang merasa mampu beradaptasi selama pandemi dengan menjadi mitra adalah 88% mitra UMKM GoFood, 97% mitra UMKM social seller pengguna GoSend, dan 89% mitra UMKM GoPay.
Bahkan, GoFood menjadi peyangga ekonomi warganya yang terdampak pandemi, terutama pekerja swasta dan profesional.
Hasil riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia berjudul, "Peran Ekosistem Digital Gojek di Ekonomi Bandung Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19" menyebut, solusi teknologi dan non-teknologi yang ditawarkan Gojek membantu para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) beradaptasi, sehingga bisa bertahan di tengah pandemi. (BACA JUGA: Direktur Televisi Swasta Tewas Setelah Alami Kecelakaan Tunggal)
Selain bertahan di tengah pandemi, berkat solusi yang ditawarkan Gojek, para pelaku UMKM di Kota Bandung juga dinilai tetap optimistis bertumbuh ke depannya, salah satunya melalui kemudahan migrasi UMKM dari offline ke online atau mempercepat UMKM untuk go digital.
Dr. Alfindra Primaldhi, peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEBUI) menjelaskan riset tersebut menunjukkan pentingnya peran ekosistem ekonomi digital dalam membantu UMKM, khususnya usaha mikro untuk bertahan di masa pandemi. Pandemi menurutnya menjadi ujian ketahanan dan kemampuan para pelaku usaha di masa krisis.
Salah satu adaptasi itu, kata Alfrinda, adalah adanya perubahan usaha dari yang sebelumnya tradisional menjadi digital. Berdasarkan riset tersebut, tampak pula bahwa para pelaku usaha cukup realistis melihat dampak panjang dari pandemi. (BACA JUGA: Klarifikasi Kapolrestabes Bandung terkait Insiden Kekerasan di Kampus Unisba)
"Akan tetapi, mereka juga tetap optimis bahwa dengan berada dalam suatu ekosistem digital, usaha mereka dapat tetap tumbuh ke depannya dan penghasilan mereka kembali seperti sebelum pandemi," ujar Alfindra dalam keterangan resminya, Jumat, 9 Oktober 2020.
Hasil riset LD FEBUI juga menunjukkan bagaimana GoFood menjadi penyangga ekonomi di Kota Bandung bagi mereka yang penghasilannya terdampak pandemi, terutama pekerja swasta dan profesional.
Riset menemukan bahwa 73% mitra GoFood yang disurvei baru bergabung saat pandemi COVID-19 (sejak Maret 2020). Di antara mitra tersebut, 96% adalah pengusaha skala mikro dan 43% di antara mereka merupakan pengusaha yang pertama kali mulai berbisnis. (BACA JUGA: Pangdam Jaya Duga Kelompok Anarko di Balik Kericuhan di Jakarta)
Riset juga menemukan bahwa mayoritas mitra UMKM menganggap mampu beradaptasi di tengah pandemi karena berada di ekosistem Gojek. UMKM yang merasa mampu beradaptasi selama pandemi dengan menjadi mitra adalah 88% mitra UMKM GoFood, 97% mitra UMKM social seller pengguna GoSend, dan 89% mitra UMKM GoPay.