Penuhi Kebutuhan Bansos COVID-19, Agro Jabar Serap 1.000 Ton Garam Lokal
Selasa, 29 September 2020 - 10:22 WIB
BANDUNG - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Agro Jabar siap memenuhi penugasan dari Pemprov Jawa Barat untuk menyerap potensi garam dari para petani lokal.
Penyerapan garam lokal tersebut juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan garam untuk bantuan sosial (bansos) tahap III yang akan segera digulirkan Pemprov Jabar kepada masyarakat terdampak pandemi COVID-19.
Direktur Utama PT Agro Jabar, Kurnia Fajar mengatakan, penugasan yang diberikan kepada Agro Jabar dipastikan terlaksana dengan baik.
Pihaknya kini mulai menyerap sebagian produksi garam baku dari petani garam di Indramayu dan Cirebon. "Intinya, Agro Jabar sudah mulai menyerap garam petani di Jabar," ujar Kurnia, Selasa (29/9/2020).
Diakui Kurnia, rencana penyerapan produksi garam lokal didahului penugasan pemenuhan garam untuk bansos. Menurutnya, kebutuhan garam untuk penerima bansos tahap III mencapai 1.000 ton.
"Dari target 1000 ton, kami serap secara bertahap menyesuaikan produksi di pabrik yang memiliki izin edar," katanya.
Pada tahap awal, lanjut Kurnia, setidaknya 300 ton garam baku sudah diserap dari Koperasi Babad Jaring Mulia dan anggotanya.
Setelah diserap, garam tersebut akan diproses dan dicampur yodium sesuai standar kesehatan. "Makanya kami menggandeng pabrik yang memiliki izin edar," imbuhnya.
Pihaknya berharap, upaya penyerapan garam baku ini terus berlanjut dan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan bansos. Pasalnya, kata Kurnia, ke depan, pihaknya akan berperan menyerap komoditas pertanian lainnya di Jabar.
Penyerapan garam lokal tersebut juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan garam untuk bantuan sosial (bansos) tahap III yang akan segera digulirkan Pemprov Jabar kepada masyarakat terdampak pandemi COVID-19.
Direktur Utama PT Agro Jabar, Kurnia Fajar mengatakan, penugasan yang diberikan kepada Agro Jabar dipastikan terlaksana dengan baik.
Pihaknya kini mulai menyerap sebagian produksi garam baku dari petani garam di Indramayu dan Cirebon. "Intinya, Agro Jabar sudah mulai menyerap garam petani di Jabar," ujar Kurnia, Selasa (29/9/2020).
Diakui Kurnia, rencana penyerapan produksi garam lokal didahului penugasan pemenuhan garam untuk bansos. Menurutnya, kebutuhan garam untuk penerima bansos tahap III mencapai 1.000 ton.
"Dari target 1000 ton, kami serap secara bertahap menyesuaikan produksi di pabrik yang memiliki izin edar," katanya.
Pada tahap awal, lanjut Kurnia, setidaknya 300 ton garam baku sudah diserap dari Koperasi Babad Jaring Mulia dan anggotanya.
Setelah diserap, garam tersebut akan diproses dan dicampur yodium sesuai standar kesehatan. "Makanya kami menggandeng pabrik yang memiliki izin edar," imbuhnya.
Pihaknya berharap, upaya penyerapan garam baku ini terus berlanjut dan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan bansos. Pasalnya, kata Kurnia, ke depan, pihaknya akan berperan menyerap komoditas pertanian lainnya di Jabar.
tulis komentar anda