Diterjang Hujan Disertai Angin Kencang, 3 Pohon Besar di Cimahi Tumbang
Rabu, 23 September 2020 - 20:15 WIB
CIMAHI - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Cimahi, Jawa Barat , menyebabkan sejumlah pohon tumbang, Rabu (23/9/2020) petang. Beruntung peristiwa ini tak menimbulkan korban, baik luka maupun jiwa.
Namun pohon tumbang itu mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas di beberapa titik karena pohon batang pohon melintang menghalangi jalan. (BACA JUGA: Bencana Banjir Bandang di Sukabumi, Begini Analisa Kejadiannya )
Kasi Penanggulangan dan Penyelamatan Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi Muhammad Nur Effendi menyebutkan, berdasarkan inventrisasi pihaknya ada tiga kejadian pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang kali ini. (BACA JUGA: Warga Jabar Berhak Tes Swab Gratis, Ini Syaratnya )
Tiga pohon tumbang terjadi di Jalan Gatot Subroto, Sriwijaya, dan Amir Mahmud. "Pohon tumbang itu lokasinya di pinggir jalan raya, sehingga sempat membuat arus lalu lintas macet," kata Nur Effendi. (BISA DIKLIK: Marbot Masjid Nurul Jamil: Pelaku Teriak-teriak dan Ancam Membunuh )
Nur Effendi mengemukakan, sesaat setelah menerima laporan, Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi langsung mengerahkan petugas. Batang pohon yang tumbang dan menghalangi jalan, dipotong dan disingkirkan agar kemacetan lebih parah dapat dihindarkan.
Tim gabungan dari Pemadam Kebakaran bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi dibantu relawan langsung mengevakuasi pohon tumbang di lokasi.
"Hujannya gak lama cuma disertai angin cukup kencang sehingga pohon ini tumbang. Kondisi pohonnya juga memang sudah tua dan rapuh," ujar dia.
Selain pohon tumbang, di beberapa tempat di Cimahi juga terjadi hujan es. Kejadian ini cukup mengganggu pengguna jalan terutama pengendara sepeda motor.
Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Tony Agus Wijaya mengatakan, fenomena cuaca ekstrem, seperti hujan es pada musim pancaroba sangat wajar terjadi.
Apalagi saat ini adalah masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan sehingga meningkatkan potensi terbentuknya awan Cumulonimbus atau awan gelap berlapis yang menyebabkan terjadi cuaca ekstrem.
"Hujan es bisa terjadi karena puncak awan yang melebihi batas ketinggian lapisan beku di udara pada ketinggian lebih dari 5 kilometer. Kami imbau warga waspada terhadap perubahan cuaca ini," kata Tony.
Namun pohon tumbang itu mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas di beberapa titik karena pohon batang pohon melintang menghalangi jalan. (BACA JUGA: Bencana Banjir Bandang di Sukabumi, Begini Analisa Kejadiannya )
Kasi Penanggulangan dan Penyelamatan Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi Muhammad Nur Effendi menyebutkan, berdasarkan inventrisasi pihaknya ada tiga kejadian pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang kali ini. (BACA JUGA: Warga Jabar Berhak Tes Swab Gratis, Ini Syaratnya )
Tiga pohon tumbang terjadi di Jalan Gatot Subroto, Sriwijaya, dan Amir Mahmud. "Pohon tumbang itu lokasinya di pinggir jalan raya, sehingga sempat membuat arus lalu lintas macet," kata Nur Effendi. (BISA DIKLIK: Marbot Masjid Nurul Jamil: Pelaku Teriak-teriak dan Ancam Membunuh )
Nur Effendi mengemukakan, sesaat setelah menerima laporan, Satpol PP dan Damkar Kota Cimahi langsung mengerahkan petugas. Batang pohon yang tumbang dan menghalangi jalan, dipotong dan disingkirkan agar kemacetan lebih parah dapat dihindarkan.
Tim gabungan dari Pemadam Kebakaran bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi dibantu relawan langsung mengevakuasi pohon tumbang di lokasi.
"Hujannya gak lama cuma disertai angin cukup kencang sehingga pohon ini tumbang. Kondisi pohonnya juga memang sudah tua dan rapuh," ujar dia.
Selain pohon tumbang, di beberapa tempat di Cimahi juga terjadi hujan es. Kejadian ini cukup mengganggu pengguna jalan terutama pengendara sepeda motor.
Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Tony Agus Wijaya mengatakan, fenomena cuaca ekstrem, seperti hujan es pada musim pancaroba sangat wajar terjadi.
Apalagi saat ini adalah masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan sehingga meningkatkan potensi terbentuknya awan Cumulonimbus atau awan gelap berlapis yang menyebabkan terjadi cuaca ekstrem.
"Hujan es bisa terjadi karena puncak awan yang melebihi batas ketinggian lapisan beku di udara pada ketinggian lebih dari 5 kilometer. Kami imbau warga waspada terhadap perubahan cuaca ini," kata Tony.
(awd)
tulis komentar anda