Pulang dari Bali, 21 Anggota DPRD Sumba Timur Tak Mau Diswab
Rabu, 23 September 2020 - 17:23 WIB
SUMBA TIMUR - Sangat disayangkan, hanya dua dari 23 anggota DPRD Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang baru pulang dari bimbingan teknis (bimtek) di Bali yang bersedia menjalani tes swab.
Sedangkan 21 lainnya menolak melakukan tes swab untuk memastikan kondisi terpapar COVID-19 atau tidak. Sebab, Provinsi Bali salah satu daerah dengan angka paparan COVID-19 cukup tinggi. (BACA JUGA: Heboh Jenazah Perempuan Dimandikan 4 Petugas Pria di RSUD, Puluhan Ulama Rapat di MUI )
“Sudah kami sampaikan ke semua anggota DPRD jadwal untuk pengambilan swab, tapi yang hadir saat itu hanya enam orang. Yang lain tidak hadir. Saya tidak tahu alasannya apa, mungkin mereka sibuk,” Kata Kepala Bagian (Kabag) Penganggaran dan Pengawasan, Sekretariat DPRD Sumba Timur Dahlan kepada wartawan, Rabu (23/9/2020) di ruang kerjanya. (BACA JUGA: Ganjar Ngamuk di Kantin DPRD Jateng, Ini Reaksi Ketua Dewan )
Padahal jika saja para legislator itu meluangkan waktunya untuk diambil sampel swabnya, maka bisa dipastikan akan dikirimkan bersama sampel lainnya ke Kupang dengan menggunakan helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang datang menjemput sampel swab pagi harinya. (BISA DIKLIK: Polisi Bekuk 5 Pembunuh Pria yang Jasadnya Ditemukan di Jurang Berastagi )
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit pada Dinas Kesehatan Sumba Timur Jonker Telnoni mengatakan, pascapenyerahan sampel dari tim Gugus Tugas COVID-19 Sumba Timur kepada petugas penjemput, helicopter BNPB hanya membawa delapan sampel SWAB.
"Dua di antaranya sampel swab anggota DPRD dan sisanya adalah milik pendamping atau staf Sekretariat DPRD Sumba Timur," kata Jonker.
Helikopter BNPB yang disiagakan di Labuan Bajo, Manggarai Barat itu dalam sepekan terakhir telah tiga kali ke Sumba Timur untuk menjemput sampel swab.
Sampel yang diambil juga berasal dari Kabupaten Sumba Barat, dengan titik pengambilan di halaman belakang Polres Sumba Timur. Semua sampel swab akan dibawa untuk diuji di laboratorium RSUD WZ Johannes, Kota Kupang.
Sedangkan 21 lainnya menolak melakukan tes swab untuk memastikan kondisi terpapar COVID-19 atau tidak. Sebab, Provinsi Bali salah satu daerah dengan angka paparan COVID-19 cukup tinggi. (BACA JUGA: Heboh Jenazah Perempuan Dimandikan 4 Petugas Pria di RSUD, Puluhan Ulama Rapat di MUI )
“Sudah kami sampaikan ke semua anggota DPRD jadwal untuk pengambilan swab, tapi yang hadir saat itu hanya enam orang. Yang lain tidak hadir. Saya tidak tahu alasannya apa, mungkin mereka sibuk,” Kata Kepala Bagian (Kabag) Penganggaran dan Pengawasan, Sekretariat DPRD Sumba Timur Dahlan kepada wartawan, Rabu (23/9/2020) di ruang kerjanya. (BACA JUGA: Ganjar Ngamuk di Kantin DPRD Jateng, Ini Reaksi Ketua Dewan )
Padahal jika saja para legislator itu meluangkan waktunya untuk diambil sampel swabnya, maka bisa dipastikan akan dikirimkan bersama sampel lainnya ke Kupang dengan menggunakan helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang datang menjemput sampel swab pagi harinya. (BISA DIKLIK: Polisi Bekuk 5 Pembunuh Pria yang Jasadnya Ditemukan di Jurang Berastagi )
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit pada Dinas Kesehatan Sumba Timur Jonker Telnoni mengatakan, pascapenyerahan sampel dari tim Gugus Tugas COVID-19 Sumba Timur kepada petugas penjemput, helicopter BNPB hanya membawa delapan sampel SWAB.
"Dua di antaranya sampel swab anggota DPRD dan sisanya adalah milik pendamping atau staf Sekretariat DPRD Sumba Timur," kata Jonker.
Helikopter BNPB yang disiagakan di Labuan Bajo, Manggarai Barat itu dalam sepekan terakhir telah tiga kali ke Sumba Timur untuk menjemput sampel swab.
Sampel yang diambil juga berasal dari Kabupaten Sumba Barat, dengan titik pengambilan di halaman belakang Polres Sumba Timur. Semua sampel swab akan dibawa untuk diuji di laboratorium RSUD WZ Johannes, Kota Kupang.
(awd)
tulis komentar anda