Pendamping PKH di Pangkep Diduga Intervensi Warga Dukung Kandidat Tertentu

Kamis, 10 September 2020 - 08:35 WIB
Ilustrasi kartu peserta program PKH.
PANGKEP - Salah satu Bakal Calon Bupati Pangkep ditengarai memanfaatkan program pemerintah pusat dari Kementerian Sosial (Kemensos) yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai bahan kampanye di lapangan.

Berdasarkan laporan warga di lapangan, tim pedamping PKH disinyalir mengintervensi warga untuk mendukung salah satu calon kepala daerah alias cakada pada Pilkada Pangkep 2020 .

Hal ini dikeluhkan warga, seperti terjadi di Desa Tabo-tabo, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep. Pendamping PKH Desa Tabo-tabo didugamelakukan intervensi kepada warga atau Keluarga Miskin (KM) penerima PKH .





Tim PKH di Desa Tabo-tabo didugamewarning penerima PKH untuk memilih calon tersebut pada Pilkada Pangkep 2020."Iya, kami diminta untuk mendukung kandidat tertentu. Kalau tidak, maka PKH kami katanyaakan dicabut dan tidak akan diberikan lagi," ujar warga penerima manfaat PKH di Desa Tabo-tabo berinisial SR, Kamis (10/9/2020).

Salah satu Ketua Kelompok PKH Desa Tabo-tabo pun ikut membenarkan adanya arahan untuk mendukung salah satu cakada pada Pilkada Pangkep 2020 mendatang."Sudah ada arahan dari pendamping PKH dari kabupaten untuk mendukung calon (calon kepala daerah) pada Pilkada Pangkep 2020 mendatang," ujar sumber yang enggan ditulis namanya.

"Tidak perlu saya sebutkan namanya, tapi saya juga belum sampaikan ke warga penerima PKH," sambung dia.

Dikonfirmasi terpisah, Koordinator Kabupaten (Korkab) PKH Kabupaten Pangkep, Ramzah, membantah tudingan tersebut. Iamenjelaskantidak ada intervensi kepada keluarga penerima manfaatPKH.

"Dalam penyaluran PKH sama sekali tidak ada intervensi kepada keluarga penerima manfaat PKH . Apalagi, dikaitkan untuk kepentingan salah satu satu calon peserta Pilkada Pangkep ," jelasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content