Pos Indonesia Salurkan Bansos Sembako dan PKH di Sleman, Realisasi 96%

Minggu, 28 Januari 2024 - 17:14 WIB
loading...
Pos Indonesia Salurkan...
PT Pos Indonesia menyalurkan Bansos Sembako dan PKH Triwulan IV di Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, akhir Desember 2023 lalu. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
SLEMAN - PT Pos Indonesia (Persero) menyalurkan Bansos Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) Triwulan IV di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penyaluran bansos dilakukan di Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, akhir Desember 2023 lalu.

Branch Manager Kantorpos KCP Pakem, Opfiyanto memastikan 180 keluarga penerima manfaat (KPM) mendapatkan Bansos Sembako dan PKH. Penyaluran bansos tersebut dilakukan selama dua hari. "Alhamdulillah, kemarin KCP Pakem diberi kepercayaan untuk menyalurkan kurang lebih 180-an KPM di wilayah Kapanewon Pakem," kata Opfiyanto dalam siaran persnya, Minggu (28/1/2024).

Opfiyanto menjelaskan, penyaluran bansos sembako dan PKH di Kapanewon Pakem berjalan dengan lancar. Bahkan, penyaluran bantuannya sudah terealisasi 96%.

"Untuk proses penyaluran seperti biasa, kami menerima daftar dari KCU Yogyakarta, langsung daftar nominatif, dan SP undangan. Itu kami bagikan ke kelurahan. Kemudian, dibantu dari pihak kelurahan untuk menyebarkan undangan tersebut ke KPM. Setelah diberi undangan, KPM diminta untuk datang ke Kantorpos," lanjutnya.

Opfiyanto menjelaskan penyaluran tersebut tidak bisa terealisasi 100% karena kondisi KPM yang tidak memungkinkan menerima bantuan. Salah satunya, KPM yang sudah meninggal dunia dan sudah dinilai masuk dalam golongan mampu oleh pihak desa.

Pada kesempatan itu, Opfiyanto juga menjelaskan jumlah nominal bantuan yang diterima para KPM berbeda-beda. Terutama untuk bansos PKH. Nominal dana yang diterima berbeda-beda karena dihitung berdasarkan komponen anggota keluarga.

Sementara itu, jumlah nominal bansos sembako yang diterima setiap KPM sama, yakni Rp600.000. "Kalau untuk bantuan PKH bervariasi, bermacam-macam. Karena penerima PKH itu ada unsurnya sendiri- sendiri. Jadi berbeda-beda nominalnya. Ada yang Rp225 ribu, ada yang Rp370.000," tuturnya.

Dalam penyaluran bantuan, Opfiyanto memastikan pihaknya selalu menggunakan aplikasi Pos Giro Cash. Aplikasi tersebut dilengkapi teknologi face recognition dan geo tagging untuk memvalidasi data para KPM dan kediamannya.

Adapun metode pembayarannya yang diterapkan sama seperti saat menyalurkan bantuan-bantuan lainnya. "KPM bawa undangan ke Kantorpos. Nanti ada petugas verifikasi yang datang untuk memverifikasi KPM terlebih dulu sebelum membagikan bantuan," lanjutnya.

Kemudian, KPM datang ke juru bayar. Juru bayar mencocokkan KTP dan undangan sama danom. Kemudian, melalui aplikasi juru bayar melakukan foto, identitas atau KTP-nya KPM. ”Kalau sudah cocok kita menyerahkan uang sekalian sama foto KPM melalui aplikasi PGC," tuturnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2269 seconds (0.1#10.140)