Uji Coba Akhir September, Bus Wisata Sasar Empat Jalur Utama
Senin, 07 September 2020 - 07:00 WIB
MAKASSAR - Bus Wisata Kota Makassar ditargetkan mulai dapat diuji coba akhir September ini. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar telah menentukan rute yang akan dilalui bus gratis bagi para wisatawan. Baca : Sementara Dikaji, Dishub Bakal Siapkan Rute Wisata dengan Bus Gratis
"Uji cobanya kita tinggal tunggu bus dari provinsi, kemungkinan akhir bulan ini. Rencananya ada dua unit bus," ungkap Kepala Dishub Kota Makassar, Mario Said kepada SINDOnews.
Dia mengatakan moda trasnportasi publik ini akan menyasar empat jalur utama, yakni Jalan Penghibur, Ahmad Yani, Jendral Sudirman dan H Bau. Tapi ada pula yang menyisir masuk ke Jalan Bontolempangan, Lamadukelleng, Nusantara dan Metro Tanjung Bunga. "Tapi ini kita masih mau usul ke pak wali, jelasnya rute bus ini menyasar area wisata dalam kota," paparnya.
Anggaran operasional bus wisata ini, lanjut Mario akan menjadi skala prioritas dalam perubahan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD-P). Meski begitu ia belum bisa merinci besaran anggaran operasional yang dibutuhkan. Baca Juga : Dukung Pariwisata, Makassar Segera Siapkan Bus Wisata Gratis
"Jadi bahan bakar, sopir, dan lain sebagainya itu nanti kita yang anggarkan di perubahan, tapi masih kita susun. Mungkin satu bus itu butuh sampai 30 liter solar," ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Moda Transportasi Dishub Makassar, Jasman Launtu mengatakan moda transportasi publik ini akan melintasi objek wisata dalam kota. Seperti Nusantara, Ahmad Yani, Jendral Sudirman, termasuk melintasi kawasan Metro Tanjung Bunga.
"Rute ini sudah kita survei tapikan masih harus kita ajukan ke pak wali bagaimana petunjuknya, yang jelas bus ini akan melewati pusat-pusat wisata dalam kota," beber Jasman.
Bus wisata ini akan beroperasi mulai pagi hingga sore hari. Pihaknya juga sudah menentukan halte. Setidaknya, ada puluhan halte yang akan dipasang disejumlah titik, seperti di Jalan Nusantara, Lamadukelleng, dan Anjungan Pantai Losari.
Itu pun halte sederhana dengan konsep neon box. Tidak membutuhkan waktu dan anggaran besar untuk pengadaannya. "Tidak ada rekayasa lalu lintas, cuma imbauan saja supaya tidak ada parkir di titik-titik halte, biar tidak macet," pungkasnya. Baca Lagi : Pelantikan Pejabat Pemkot Sudah Kantongi Izin Mendagri
"Uji cobanya kita tinggal tunggu bus dari provinsi, kemungkinan akhir bulan ini. Rencananya ada dua unit bus," ungkap Kepala Dishub Kota Makassar, Mario Said kepada SINDOnews.
Dia mengatakan moda trasnportasi publik ini akan menyasar empat jalur utama, yakni Jalan Penghibur, Ahmad Yani, Jendral Sudirman dan H Bau. Tapi ada pula yang menyisir masuk ke Jalan Bontolempangan, Lamadukelleng, Nusantara dan Metro Tanjung Bunga. "Tapi ini kita masih mau usul ke pak wali, jelasnya rute bus ini menyasar area wisata dalam kota," paparnya.
Anggaran operasional bus wisata ini, lanjut Mario akan menjadi skala prioritas dalam perubahan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD-P). Meski begitu ia belum bisa merinci besaran anggaran operasional yang dibutuhkan. Baca Juga : Dukung Pariwisata, Makassar Segera Siapkan Bus Wisata Gratis
"Jadi bahan bakar, sopir, dan lain sebagainya itu nanti kita yang anggarkan di perubahan, tapi masih kita susun. Mungkin satu bus itu butuh sampai 30 liter solar," ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Moda Transportasi Dishub Makassar, Jasman Launtu mengatakan moda transportasi publik ini akan melintasi objek wisata dalam kota. Seperti Nusantara, Ahmad Yani, Jendral Sudirman, termasuk melintasi kawasan Metro Tanjung Bunga.
"Rute ini sudah kita survei tapikan masih harus kita ajukan ke pak wali bagaimana petunjuknya, yang jelas bus ini akan melewati pusat-pusat wisata dalam kota," beber Jasman.
Bus wisata ini akan beroperasi mulai pagi hingga sore hari. Pihaknya juga sudah menentukan halte. Setidaknya, ada puluhan halte yang akan dipasang disejumlah titik, seperti di Jalan Nusantara, Lamadukelleng, dan Anjungan Pantai Losari.
Itu pun halte sederhana dengan konsep neon box. Tidak membutuhkan waktu dan anggaran besar untuk pengadaannya. "Tidak ada rekayasa lalu lintas, cuma imbauan saja supaya tidak ada parkir di titik-titik halte, biar tidak macet," pungkasnya. Baca Lagi : Pelantikan Pejabat Pemkot Sudah Kantongi Izin Mendagri
(sri)
tulis komentar anda