Polda Jateng Bongkar Prostitusi Berkedok Karaoke di Gunung Kemukus
Selasa, 04 Februari 2025 - 13:45 WIB
“Kami mohon pemda setempat bisa menertibkan lokasi tersebut, dikembalikan marwahnya sebagai tempat wisata religi,” sambungnya.
Terkait kasus S, Kombes Dwi mengatakan pihaknya menggelar penyelidikan lebih lanjut. Sebab, disinyalir melibatkan pihak lain yang berperan merekrut atau mencari perempuan yang akan dipekerjakan di sana. Lokasi prostitusi itu beroperasi sejak sekira 1 tahun yang lalu.
Tersangka S mengakui perbuatannya. “Modalnya dari utang,” kata dia.
Sementara ibu korban, mengimbau kepada masyarakat luas agar tak terpengaruh tawaran pekerjaan dengan syarat mudah dan iming-iming bayaran yang besar.
“Jangan terpengaruh tawaran pekerjaan di Facebook, ujung-ujungnya suruh bayar,” katanya yang turut hadir di Polda Jateng.
Sementara, Perwakilan UPTD PPA Jateng Tri Putranti Novitasari menyebut pihaknya terus melakukan pendampingan dan berupaya memulihkan kondisi psikologi korban.
“Tidak bisa cepat (pulih), konseling beberapa kali, kami juga melakukan pemeriksaan medis, apakah korban misalnya menderita penyakit (seksual). Kejadian seperti ini pernah terjadi di Jawa Tengah, tahun lalu, di salah satu wilayah di Jawa Tengah, kami tidak bisa menyebutkan lokasinya,” tandas Novi.
Terkait kasus S, Kombes Dwi mengatakan pihaknya menggelar penyelidikan lebih lanjut. Sebab, disinyalir melibatkan pihak lain yang berperan merekrut atau mencari perempuan yang akan dipekerjakan di sana. Lokasi prostitusi itu beroperasi sejak sekira 1 tahun yang lalu.
Tersangka S mengakui perbuatannya. “Modalnya dari utang,” kata dia.
Sementara ibu korban, mengimbau kepada masyarakat luas agar tak terpengaruh tawaran pekerjaan dengan syarat mudah dan iming-iming bayaran yang besar.
“Jangan terpengaruh tawaran pekerjaan di Facebook, ujung-ujungnya suruh bayar,” katanya yang turut hadir di Polda Jateng.
Sementara, Perwakilan UPTD PPA Jateng Tri Putranti Novitasari menyebut pihaknya terus melakukan pendampingan dan berupaya memulihkan kondisi psikologi korban.
“Tidak bisa cepat (pulih), konseling beberapa kali, kami juga melakukan pemeriksaan medis, apakah korban misalnya menderita penyakit (seksual). Kejadian seperti ini pernah terjadi di Jawa Tengah, tahun lalu, di salah satu wilayah di Jawa Tengah, kami tidak bisa menyebutkan lokasinya,” tandas Novi.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda