Sebut WFH Tak Efektif, Bupati Kembali Buka Perkantoran Pemda KBB
Selasa, 01 September 2020 - 19:32 WIB
BANDUNG BARAT - Setelah sempat ditutup selama dua pekan, perkantoran sejumlah dinas di Gedung A dan C kompleks Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat , kembali dibuka.
Kendati begitu, aktivitas belum berjalan normal seperti semula saat sebelum ada ASN KBB positif terpapar COVID-19. (BACA JUGA: Satu Pedagang Dikabarkan Positif COVID-19, Pasar Baru Tetap Buka )
Pantauan SINDOnews, gedung A dan C di Pemda KBB menjadi kantor bagi 19 dinas dengan jumlah pegawai lebih dari 500 orang. Aktivitas yang sudah cukup mencolok terlihat di gedung C khususnya di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. (BACA JUGA: BSU Karyawan Tak Cair Diduga Akibat Perusahaan Tak Setor Iuran BPJamsostek )
Sejumlah warga yang akan mengurus administrasi kependudukan tampak mengantre. Sedangkan di gedung A, aktivitas terlihat masih sepi meski sudah ada ASN yang berdinas. (BACA JUGA: Buntut Kisruh Musda Golkar KBB, Kubu Dadan Menolak dan Menggugat )
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengatakan, lebih menyukai ASN bekerja secara normal di kantor daripada work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.
Bupati beralasan, WFH dinilai tidak efektif karena banyak waktu kerja yang terganggu. Berbeda ketika bekerja di kantor, ASN lebih fokus dan koordinasi juga bisa cepat dilakukan.
"Ya kalau WFH jelas kurang efektif. Saya lebih suka ASN WFO (work from office). Semua fokus, efektif, dan koordinasi juga gampang," kata Bupati, Selasa (1/9/2020).
Kendati begitu, ujar Aa Umbara, pihaknya tidak bisa melawan keadaan ketika ditemukan ada lima ASN dari tiga dinas di KBB yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Sehingga langkah sterilisasi dan penutupan sementara aktivitas kantor harus dilakukan untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Alhasil lebih dari 500 pegawai yang terpaksa harus menjalani WFH.
Atas kejadian tersebut, dirinya mengimbau seluruh ASN yang ada di KBB untuk senantiasa menjalankan protokol kesehatan COVID-19 dengan baik. Untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini butuh peran semua pihak termasuk penerapan protokol kesehatan ketika saat beraktivitas dimana pun. Seperti memakai masker, menjaga jarak, hindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan usai berkegiatan.
"Meskipun perkantoran telah dibuka kembali namun kami masih akan terus memantau hasil pelaksanaan swab test massal yang dilakukan ke ASN. Harapan kami tentunya tidak ada lagi yang positif, sehingga aktivitas perkantoran bisa full normal dan tidak ada lagi yang WFH," tandas Bupati.
Kendati begitu, aktivitas belum berjalan normal seperti semula saat sebelum ada ASN KBB positif terpapar COVID-19. (BACA JUGA: Satu Pedagang Dikabarkan Positif COVID-19, Pasar Baru Tetap Buka )
Pantauan SINDOnews, gedung A dan C di Pemda KBB menjadi kantor bagi 19 dinas dengan jumlah pegawai lebih dari 500 orang. Aktivitas yang sudah cukup mencolok terlihat di gedung C khususnya di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. (BACA JUGA: BSU Karyawan Tak Cair Diduga Akibat Perusahaan Tak Setor Iuran BPJamsostek )
Sejumlah warga yang akan mengurus administrasi kependudukan tampak mengantre. Sedangkan di gedung A, aktivitas terlihat masih sepi meski sudah ada ASN yang berdinas. (BACA JUGA: Buntut Kisruh Musda Golkar KBB, Kubu Dadan Menolak dan Menggugat )
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengatakan, lebih menyukai ASN bekerja secara normal di kantor daripada work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.
Bupati beralasan, WFH dinilai tidak efektif karena banyak waktu kerja yang terganggu. Berbeda ketika bekerja di kantor, ASN lebih fokus dan koordinasi juga bisa cepat dilakukan.
"Ya kalau WFH jelas kurang efektif. Saya lebih suka ASN WFO (work from office). Semua fokus, efektif, dan koordinasi juga gampang," kata Bupati, Selasa (1/9/2020).
Kendati begitu, ujar Aa Umbara, pihaknya tidak bisa melawan keadaan ketika ditemukan ada lima ASN dari tiga dinas di KBB yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Sehingga langkah sterilisasi dan penutupan sementara aktivitas kantor harus dilakukan untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Alhasil lebih dari 500 pegawai yang terpaksa harus menjalani WFH.
Atas kejadian tersebut, dirinya mengimbau seluruh ASN yang ada di KBB untuk senantiasa menjalankan protokol kesehatan COVID-19 dengan baik. Untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini butuh peran semua pihak termasuk penerapan protokol kesehatan ketika saat beraktivitas dimana pun. Seperti memakai masker, menjaga jarak, hindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan usai berkegiatan.
"Meskipun perkantoran telah dibuka kembali namun kami masih akan terus memantau hasil pelaksanaan swab test massal yang dilakukan ke ASN. Harapan kami tentunya tidak ada lagi yang positif, sehingga aktivitas perkantoran bisa full normal dan tidak ada lagi yang WFH," tandas Bupati.
(awd)
tulis komentar anda