Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Pandaan Malang
Rabu, 25 Desember 2024 - 20:21 WIB
"Pemeriksaan kondisi truk tronton mengalami overhead karena diduga ada kebocoran di bagian cooling sistem kendaraan ini relate atau nyambung dengan kondisi temperatur air dan radiator, yang hampir tidak pernah dilakukan pengecekan rutin kurun waktu 6 - 7 bulan terakhir," tambahnya.
Menariknya keluhan - keluhan dari sopir itu sudah disampaikan ke pemilik kendaraan, dalam hal ini supervisor sebuah perusahaan pengiriman logistik yang memiliki truk itu. Tapi dari keluhan itu ternyata belum ada tindak lanjut, hingga akhirnya terjadi kecelakaan maut karena faktor overheat dan kurang berfungsinya rem tangan.
"Saudara Sigit sudah menyampaikan kepada pemilik kendaraan truk tentang kondisi yang ada di truk tersebut. Namun pengakuan yang bersangkutan tidak ada respon dari pihak pemilik truk," tuturnya.
Pihaknya akan memeriksa pemilik kendaraan dalam hal ini supervisor perusahaan penyedia layanan ekspedisi, untuk memastikan kendaraan yang digunakan mengangkut barang ini layak jalan atau tidak, karena berdasarkan pemeriksaan daftar pengecekan ada beberapa permasalahan pada truk.
"Nanti penetapan tersangka (baru) berdasarkan gelar perkara dan bukti-bukti yang ada, (bertambah tersangka) Memungkinkan, pemilik truk patuhi saja proses hukum yang ada. Pihak PT kooperatif, mudah-mudahan seterusnya kooperatif dalam proses penyelidikan, sedang kita panggil baru dapat namanya tadi setelah gelar perkara," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan maut terjadi di Jalan Pandaan arah Malang tepatnya di KM 77+200, tepatnya di Dusun Paras, Desa Mulyoarjo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, pada Senin, 23 Desember 2024 pukul 15.40 WIB . Dua kendaraan yakni truk bermuatan pakan ternak dengan Nopol S 9126 UU,dan bus pariwisata dengan Nopol S 7607 UW, yang dinaiki rombongan siswa SMP IT Darul Qur'an Mulia Putri, Kabupaten Bogor.
Keduanya melaju dari arah yang sama yakni dari Surabaya menuju Malang. Diduga truk yang tak kuat menanjak di jalanan naik dan menikung, kemudian hilang kendali dan menurun.
Di saat bersamaan bus pariwisata melaju darı belakang dengan kecepatan tinggi hingga tabrakan tak dapat dihindarkan. Empat korban meninggal dalam kejadian ini, keempatnya adalah sopir dan kernet bus pariwisata, serta dua penumpang bus di deretan depan.
Sementara ada setidaknya 48 orang terluka, termasuk satu sopir bus. Para korban terluka ini tersebar di sejumlah rumah sakit, di antaranya di RS Saiful Anwar (RSSA) Malang, RS Prima Husada Karanglo, RS Lawang Medika, RSUD Lawang, dan RS Prima Husada Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.
Ditlantas Polda Jatim melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan mengerahkan tim darı Traffic Accident Analysis (TAA), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), untuk melakukan ramp check kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan.
Menariknya keluhan - keluhan dari sopir itu sudah disampaikan ke pemilik kendaraan, dalam hal ini supervisor sebuah perusahaan pengiriman logistik yang memiliki truk itu. Tapi dari keluhan itu ternyata belum ada tindak lanjut, hingga akhirnya terjadi kecelakaan maut karena faktor overheat dan kurang berfungsinya rem tangan.
"Saudara Sigit sudah menyampaikan kepada pemilik kendaraan truk tentang kondisi yang ada di truk tersebut. Namun pengakuan yang bersangkutan tidak ada respon dari pihak pemilik truk," tuturnya.
Pihaknya akan memeriksa pemilik kendaraan dalam hal ini supervisor perusahaan penyedia layanan ekspedisi, untuk memastikan kendaraan yang digunakan mengangkut barang ini layak jalan atau tidak, karena berdasarkan pemeriksaan daftar pengecekan ada beberapa permasalahan pada truk.
"Nanti penetapan tersangka (baru) berdasarkan gelar perkara dan bukti-bukti yang ada, (bertambah tersangka) Memungkinkan, pemilik truk patuhi saja proses hukum yang ada. Pihak PT kooperatif, mudah-mudahan seterusnya kooperatif dalam proses penyelidikan, sedang kita panggil baru dapat namanya tadi setelah gelar perkara," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan maut terjadi di Jalan Pandaan arah Malang tepatnya di KM 77+200, tepatnya di Dusun Paras, Desa Mulyoarjo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, pada Senin, 23 Desember 2024 pukul 15.40 WIB . Dua kendaraan yakni truk bermuatan pakan ternak dengan Nopol S 9126 UU,dan bus pariwisata dengan Nopol S 7607 UW, yang dinaiki rombongan siswa SMP IT Darul Qur'an Mulia Putri, Kabupaten Bogor.
Keduanya melaju dari arah yang sama yakni dari Surabaya menuju Malang. Diduga truk yang tak kuat menanjak di jalanan naik dan menikung, kemudian hilang kendali dan menurun.
Di saat bersamaan bus pariwisata melaju darı belakang dengan kecepatan tinggi hingga tabrakan tak dapat dihindarkan. Empat korban meninggal dalam kejadian ini, keempatnya adalah sopir dan kernet bus pariwisata, serta dua penumpang bus di deretan depan.
Sementara ada setidaknya 48 orang terluka, termasuk satu sopir bus. Para korban terluka ini tersebar di sejumlah rumah sakit, di antaranya di RS Saiful Anwar (RSSA) Malang, RS Prima Husada Karanglo, RS Lawang Medika, RSUD Lawang, dan RS Prima Husada Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.
Ditlantas Polda Jatim melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan mengerahkan tim darı Traffic Accident Analysis (TAA), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), untuk melakukan ramp check kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda