Pertamina Kembangkan Hutan Pelangi di Prabumulih

Senin, 31 Agustus 2020 - 22:07 WIB
"Setiap tahun kita selalu melakukan upaya konservasi keanekaragaman hayati. Baik flora maupun fauna,” tutur Ronald.

Institut Agroekologi Indonesia (INAgri), menyambut baik insiatif pengembangan hutan edukasi berbasis konservasi keanekaragaman hayati ini.

Menurut Syamsul Asinar Radjam, Pembina INAgri, pemilihan spesies Eucalyptus deglupta juga dianggap menarik. Selain nilai eksotisnya, spesies ini juga rentan terancam punah.

Habitat aslinya hanya ada di tiga negara, Indonesia, Filipina (Pulau Mindanao), dan Papua Nugini, dan belum banyak dikembangkan baik untuk tanaman kehutanan maupun konservasi.

Tak heran bila Uni Internasional untuk Konservasi Alam atau International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengkategorikannya sebagai spesies yang rentan punah (vulnerable). (Baca juga: DPD Gerindra Sumsel Resmi Usung Ratna-Suwarti di Pilkada Musi Rawas)

“Yang terpenting adalah bagaimana program konservasi keanekaragaman hayati diiringi dengan langkah-langkah pengelolaan. Baik pengelolaan kawasan, pengelolaan pengetahuan, maupun pengelolaan produk yang dihasilkan agar memberi manfaat sebesar-besarnya bagi alam dan manusia,” tutur Syamsul. (Baca juga: Tanya PR ke Sekolah, Siswi SMP Malah Dicium Guru BK)

“Sebagai contoh, jenis flora eukaliptus memiliki potensi minyak atsiri. Sejumlah riset terkini menyebutkan minyak atsiri dari eukaliptus memiliki potensi menghambat penyebaran covid-19 yang sedang rebak saat ini," jelasnya lagi.
(boy)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More