2 Nelayan asal Gunungkidul Hilang di Samudra Hindia
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Dua nelayan hilang saat mencari ikan di selatan pantai kawasan Gunungkidul, DIY. Dua nelayan ini adalah Samuri (60) Tekong asal Ploso, Kalurahan Tileng Kapanewon Girisubo dan Pardi (50) anak buah kapal asal Mesu, Kalurahan Pucung Kapanewon Girisubo, Gunungkidul.
Komandan SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah I Pantai Sadeng, Sunu Handoko menuturkan, pihaknya menerima laporan kedua nelayan tersebut hilang pada Sabtu (18/5/2024) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
Mereka dilaporkan hilang oleh Agung Widodo (41), pemilik kapal Gama Putra 1 yang digunakan oleh kedua nelayan naas itu.
"Jadi pemilik kapal khawatir karena dua nelayannya belum pulang sesuai jadwal," kata dia, Sabtu (18/5/2924) malam.
Sunu menyebut peristiwa ini bermula pada hari Jumat (17/5/2024) sekira pukul 16.00 WIB kedua nelayan pantai Sadeng tersebut berangkat melaut.
Mereka berencana melakukan aktifitas menjaring ikan dengan menggunakan perahu motor tempel (PMT) jenis Jukung dengan nama lambung Gama Putra 01.
Seperti hari-hari sebelumnya, nelayan seharusnya mendarat pada pukul 00.00 WIB. Namun hingga pagi hari Sabtu (18/4/2024) pukul 06.30 WIB perahu belum juga mendarat. Kemudian pemilik kapal melaporkan hal tersebut kepada Tim SAR dan Polair pantai Sadeng.
Komandan SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah I Pantai Sadeng, Sunu Handoko menuturkan, pihaknya menerima laporan kedua nelayan tersebut hilang pada Sabtu (18/5/2024) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
Mereka dilaporkan hilang oleh Agung Widodo (41), pemilik kapal Gama Putra 1 yang digunakan oleh kedua nelayan naas itu.
"Jadi pemilik kapal khawatir karena dua nelayannya belum pulang sesuai jadwal," kata dia, Sabtu (18/5/2924) malam.
Sunu menyebut peristiwa ini bermula pada hari Jumat (17/5/2024) sekira pukul 16.00 WIB kedua nelayan pantai Sadeng tersebut berangkat melaut.
Mereka berencana melakukan aktifitas menjaring ikan dengan menggunakan perahu motor tempel (PMT) jenis Jukung dengan nama lambung Gama Putra 01.
Seperti hari-hari sebelumnya, nelayan seharusnya mendarat pada pukul 00.00 WIB. Namun hingga pagi hari Sabtu (18/4/2024) pukul 06.30 WIB perahu belum juga mendarat. Kemudian pemilik kapal melaporkan hal tersebut kepada Tim SAR dan Polair pantai Sadeng.