3 Fakta Menarik dari Kisah SBY Selamatkan Pemimpin Musuh yang Tertembak di Timor Timur

Senin, 28 Oktober 2024 - 15:22 WIB


Pada buku otobiografi “SBY Sang Demokrat,” diceritakan sekitar tahun 1986, Mayor Inf Susilo Bambang Yudhoyono ikut bertempur dalam Operasi Seroja di Timor-Timur.

Menariknya, SBY terjun di sana sebagai Komandan Batalyon (Danyon) Infanteri 744. Saat ini, unit tersebut dikenal sebagai Batalyon Infanteri (Yonif) Raider Khusus 744/Satya Yudha Bhakti (SYB).

Pada misi kala itu, SBY memimpin pasukannya dalam pertempuran di wilayah Same dan Ailio. Ia membawa setengah kekuatan Yonif 744/SYB dan membagi pasukan menjadi dua kompi dan satu komando taktis.

Bicara strategi, SBY menginstruksikan taktik insurgensi, penyergapan, dan pengadangan untuk menghadapi musuh. Memasuki pekan ketiga operasi, pasukan komando taktis Yonif 744/SYB terlibat baku tembak dengan anggota Falintil di Bukit Turiskai.

2. SBY Mendapat Informasi Seorang Musuh Tergeletak Terluka Parah



Setelah melalui pertempuran, pasukan FALINTIL tercerai-berai. Sementara pasukan SBY terus melakukan pengejaran sampai menemukan seorang anggota FALINTIL yang terluka parah dengan perut robek dan usus terburai.

Melihat musuh, para prajurit Yonif 744/SYB yang berada di sana ingin mengeksekusinya secara langsung. Namun, Sersan Adolfo Tilman yang memimpin pasukan komando taktis tak langsung bertindak dan memilih menunggu perintah dari SBY.

Kemudian, ia melalui sambungan telepon melaporkan kondisi tawanan dan meminta izin untuk menghabisi nyawanya kepada SBY. Mendengar informasi itu, SBY tidak mengizinkan eksekusi tawanan itu meski Adolfo terus mendesaknya.

“Tidak, tawanan jangan dibunuh tapi harus diselamatkan. Coba periksa sakunya, siapa nama tawanan itu,” kata SBY kepada Adolfo.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content