Misteri Kedekatan Kerajaan Sunda dan Kahuripan di Masa Raja Airlangga
Minggu, 27 Oktober 2024 - 05:56 WIB
KERAJAAN Kahuripan di bawah kepemimpinan Raja Airlangga sempat memiliki hubungan baik dengan Sunda. Saat itu dua kerajaan ini menjadi bagian dari representasi dua wilayah di Pulau Jawa, bagian barat dan timur.
Kerajaan Sunda keberadaannya terlacak dalam sumber sejarah, baik sastra prasasti dan sastra kuno. Tapi sayang dari sejumlah prasasti di Jawa Barat sebenarnya tidak banyak menyebut nama kerajaan dengan jelas.
Prasasti tertua yang menyebut nama Sunda adalah Prasasti Rakryan Juru Pangambat berangka 932 (854 Śaka) yang ditemukan di Desa Kebon Kopi, Bogor. Prasasti ini berbahasa Melayu Kuno.
Prasasti lain yang menyebut tentang Sunda adalah Prasasti Sang Hyang Tapak I dari 1030 (952 Saka), Prasasti Sang Hyang Tapak II 1030 (952 Saka) dan Prasasti Horren dari Jawa Timur.
Dikutip dari "Airlangga Biografi Raja Pembaru Jawa Abad XI" prasasti yang disebut terakhir ini menarik, karena diperkirakan berasal dari masa pemerintahan Raja Airlangga dan menyebut tentang satru sunda atau musuh Sunda.
Selain prasasti, naskah susastera juga banyak memberi penjelasan mengenai keberadaan Sunda, di antaranya Carita Parahiyangan, pada akhir abad ke-16 dan naskah Kanda ng Karesian 1518 (1140 Saka).
Setelah munculnya prasasti pertama yang menyebut mengenai Sunda, prasasti-prasasti lain yang memberitakan mengenai keadaan Sunda belum ditemukan. Baru kemudian ditemukan Prasasti Sang Hyang Tapak.
Kerajaan Sunda keberadaannya terlacak dalam sumber sejarah, baik sastra prasasti dan sastra kuno. Tapi sayang dari sejumlah prasasti di Jawa Barat sebenarnya tidak banyak menyebut nama kerajaan dengan jelas.
Prasasti tertua yang menyebut nama Sunda adalah Prasasti Rakryan Juru Pangambat berangka 932 (854 Śaka) yang ditemukan di Desa Kebon Kopi, Bogor. Prasasti ini berbahasa Melayu Kuno.
Baca Juga
Prasasti lain yang menyebut tentang Sunda adalah Prasasti Sang Hyang Tapak I dari 1030 (952 Saka), Prasasti Sang Hyang Tapak II 1030 (952 Saka) dan Prasasti Horren dari Jawa Timur.
Dikutip dari "Airlangga Biografi Raja Pembaru Jawa Abad XI" prasasti yang disebut terakhir ini menarik, karena diperkirakan berasal dari masa pemerintahan Raja Airlangga dan menyebut tentang satru sunda atau musuh Sunda.
Selain prasasti, naskah susastera juga banyak memberi penjelasan mengenai keberadaan Sunda, di antaranya Carita Parahiyangan, pada akhir abad ke-16 dan naskah Kanda ng Karesian 1518 (1140 Saka).
Setelah munculnya prasasti pertama yang menyebut mengenai Sunda, prasasti-prasasti lain yang memberitakan mengenai keadaan Sunda belum ditemukan. Baru kemudian ditemukan Prasasti Sang Hyang Tapak.
tulis komentar anda