Progres Capai 96%, Bendungan Rukoh Siap Dukung Kedaulatan Pangan di Aceh
Jum'at, 11 Oktober 2024 - 17:50 WIB
Dijelaskan dia, implementasi MASW bisa mengefisiensi biaya dan waktu, serta menjaga mutu sesuai standar. Bahkan, risiko dan bahaya dalam pengerjaan proyek bisa lebih ringan dengan menggunakan metode ini.
Sebagai informasi, Bendungan Rukoh Paket II dikerjakan oleh Waskita Karya melalui Kerja Sama Operasional (KSO) Waskita-Adhi-Andesmont. Total nilai kontraknya sekitar Rp1,19 triliun, sementara untuk porsi perseroan sebesar Rp591,1 miliar.
Sebelumnya, bendungan yang digarap Waskita sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo tahun ini. Di antaranya Bendungan Margatiga, Leuwikeris, dan Temef.
Sebagai BUMN Konstruksi, kata Ermy, Waskita Karya memiliki peran ganda sebagai agent of Development dan Value Creator melalui berbagai proyek infrastruktur yang dibangun.
Hal itu sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang mendorong BUMN agar bisa memberikan dampak pembangunan signifikan bagi bangsa dan negara.
Dirinya melanjutkan, Kementerian BUMN pun terus mendukung keberlanjutan perusahaan, sehingga bisa tetap fokus menyelesaikan berbagai proyek. Salah satunya dengan mendukung proses restrukturisasi yang tengah dijalankan Waskita.
“Waskita sedang dalam proses restrukturisasi, baik pada sisi keuangan maupun operasional perusahaan. Proses tersebut merupakan bagian dari rencana penyehatan dan penyelamatan perseroan yang sudah menjadi fokus Kementerian BUMN sebagai pemegang saham,” jelas dia.
Perlu diketahui, pada 6 September 2024 perseroan telah melakukan penandatanganan Master Restructuring Agreement (MRA) dengan 21 kreditur perbankan sebesar Rp26,3 triliun.
Ditandatangani juga perubahan pokok perjanjian fasilitas Kredit Modal kerja Penjaminan (KMKP), dengan nilai sebesar Rp5,2 triliun.
Sebagai informasi, Bendungan Rukoh Paket II dikerjakan oleh Waskita Karya melalui Kerja Sama Operasional (KSO) Waskita-Adhi-Andesmont. Total nilai kontraknya sekitar Rp1,19 triliun, sementara untuk porsi perseroan sebesar Rp591,1 miliar.
Sebelumnya, bendungan yang digarap Waskita sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo tahun ini. Di antaranya Bendungan Margatiga, Leuwikeris, dan Temef.
Sebagai BUMN Konstruksi, kata Ermy, Waskita Karya memiliki peran ganda sebagai agent of Development dan Value Creator melalui berbagai proyek infrastruktur yang dibangun.
Hal itu sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang mendorong BUMN agar bisa memberikan dampak pembangunan signifikan bagi bangsa dan negara.
Dirinya melanjutkan, Kementerian BUMN pun terus mendukung keberlanjutan perusahaan, sehingga bisa tetap fokus menyelesaikan berbagai proyek. Salah satunya dengan mendukung proses restrukturisasi yang tengah dijalankan Waskita.
“Waskita sedang dalam proses restrukturisasi, baik pada sisi keuangan maupun operasional perusahaan. Proses tersebut merupakan bagian dari rencana penyehatan dan penyelamatan perseroan yang sudah menjadi fokus Kementerian BUMN sebagai pemegang saham,” jelas dia.
Perlu diketahui, pada 6 September 2024 perseroan telah melakukan penandatanganan Master Restructuring Agreement (MRA) dengan 21 kreditur perbankan sebesar Rp26,3 triliun.
Ditandatangani juga perubahan pokok perjanjian fasilitas Kredit Modal kerja Penjaminan (KMKP), dengan nilai sebesar Rp5,2 triliun.
(ams)
tulis komentar anda