Kisah Heroik Jenderal Sintong Panjaitan Pimpin Pasukan Senyap Hancurkan PKI Secepat Kilat
Jum'at, 27 September 2024 - 06:04 WIB
Kudeta PKI Gagal
Upaya kudeta yang dilakukan PKI dengan menculik dan membunuh para pimpinan Angkatan Darat adalah bagian dari rencana besar mereka untuk menjadikan Indonesia sebagai negara komunis.
PKI, yang menjadi salah satu pemenang Pemilu 1955, berusaha merebut kekuasaan dengan berbagai cara, termasuk mendorong pembentukan Angkatan Kelima, yaitu mempersenjatai buruh dan petani.
Usulan ini ditentang keras oleh Jenderal Ahmad Yani dan para jenderal Angkatan Darat lainnya. Namun, sejarah mencatat bahwa kudeta PKI ini berakhir dengan kegagalan. Pada 12 Maret 1966, Presiden Soeharto secara resmi membubarkan PKI.
Bahkan dia menyebut sebagai organisasi terlarang di seluruh Indonesia. Operasi militer yang dilakukan pasukan seperti Sintong Panjaitan dan RPKAD menjadi bagian penting dari upaya menggagalkan rencana PKI untuk mengubah Indonesia menjadi negara komunis.
Lihat Juga: Jebolan Sepa PK TNI yang Jabat Posisi Letnan Jenderal, 2 Kali Jadi Tim Dokter Kepresidenan
Upaya kudeta yang dilakukan PKI dengan menculik dan membunuh para pimpinan Angkatan Darat adalah bagian dari rencana besar mereka untuk menjadikan Indonesia sebagai negara komunis.
PKI, yang menjadi salah satu pemenang Pemilu 1955, berusaha merebut kekuasaan dengan berbagai cara, termasuk mendorong pembentukan Angkatan Kelima, yaitu mempersenjatai buruh dan petani.
Usulan ini ditentang keras oleh Jenderal Ahmad Yani dan para jenderal Angkatan Darat lainnya. Namun, sejarah mencatat bahwa kudeta PKI ini berakhir dengan kegagalan. Pada 12 Maret 1966, Presiden Soeharto secara resmi membubarkan PKI.
Bahkan dia menyebut sebagai organisasi terlarang di seluruh Indonesia. Operasi militer yang dilakukan pasukan seperti Sintong Panjaitan dan RPKAD menjadi bagian penting dari upaya menggagalkan rencana PKI untuk mengubah Indonesia menjadi negara komunis.
Lihat Juga: Jebolan Sepa PK TNI yang Jabat Posisi Letnan Jenderal, 2 Kali Jadi Tim Dokter Kepresidenan
(ams)
tulis komentar anda