Diantar Ribuan Pendukung, Bebas Manggazali dan Siti Rahmawati Daftar ke KPU Polman
Jum'at, 30 Agustus 2024 - 10:01 WIB
Dukungan kuat dari berbagai partai politik juga menambah optimisme akan kemenangan pasangan ini. Ahmad menuturkan bahwa koalisi yang terdiri dari Gerindra, PAN, PDIP, PPP, dan Hanura memberikan fondasi yang kokoh bagi Bebas-Siti untuk meraih suara signifikan.
“Dengan dukungan partai-partai besar ini, kami sudah memiliki basis suara yang solid, hampir mencapai 100 ribu. Fokus kami sekarang memperkuat jaringan politik di wilayah-wilayah basis dan memperluas dukungan petani, perempuan, dan masyarakat perkotaan,” tambahnya.
Pada hari pendaftaran, pasangan Bebas Manggazali dan Siti Rahmawati tampil berbeda dengan menaiki kuda Pattudu dari Lapangan Pancasila menuju KPUD Polewali Mandar. Keduanya mengenakan pakaian putih dan menunggang kuda bersama sebuah simbol yang penuh makna.
Pengamat politik lokal Fakhruddin menyebutkan bahwa aksi menaiki kuda Pattudu oleh pasangan ini merupakan simbol dari kearifan dan kepemimpinan yang diperlukan oleh calon pemimpin Polewali Mandar.
Ia menegaskan bahwa seorang pemimpin harus mampu memimpin dengan kebijakan yang bijaksana serta memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan budaya lokal.
“Kuda Pattudu juga mencerminkan pentingnya fondasi spiritual dan keislaman dalam kepemimpinan. Pemimpin yang ideal harus memiliki integritas spiritual yang kuat, dan kebijakannya harus sejalan dengan nilai-nilai Islam,” jelas Fakhruddin.
“Dengan dukungan partai-partai besar ini, kami sudah memiliki basis suara yang solid, hampir mencapai 100 ribu. Fokus kami sekarang memperkuat jaringan politik di wilayah-wilayah basis dan memperluas dukungan petani, perempuan, dan masyarakat perkotaan,” tambahnya.
Pada hari pendaftaran, pasangan Bebas Manggazali dan Siti Rahmawati tampil berbeda dengan menaiki kuda Pattudu dari Lapangan Pancasila menuju KPUD Polewali Mandar. Keduanya mengenakan pakaian putih dan menunggang kuda bersama sebuah simbol yang penuh makna.
Pengamat politik lokal Fakhruddin menyebutkan bahwa aksi menaiki kuda Pattudu oleh pasangan ini merupakan simbol dari kearifan dan kepemimpinan yang diperlukan oleh calon pemimpin Polewali Mandar.
Ia menegaskan bahwa seorang pemimpin harus mampu memimpin dengan kebijakan yang bijaksana serta memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan budaya lokal.
“Kuda Pattudu juga mencerminkan pentingnya fondasi spiritual dan keislaman dalam kepemimpinan. Pemimpin yang ideal harus memiliki integritas spiritual yang kuat, dan kebijakannya harus sejalan dengan nilai-nilai Islam,” jelas Fakhruddin.
(ams)
Lihat Juga :
tulis komentar anda