Pencarian 4 Korban KM Lebanon Tenggelam di Alor Ditutup, SAR Gabungan Tetap Siaga
Selasa, 27 Agustus 2024 - 11:00 WIB
Tim SAR Gabungan resmi menutup operasi pencarian empat korban KM Lebanon yang tenggelam di perairan Pulau Pura, Alor, NTT. Foto/Apolinaris L
ALOR - Setelah tujuh hari pencarian yang intensif, Tim SAR gabungan resmi menutup operasi pencarian empat korban KM Lebanon yang tenggelam di perairan Pulau Pura, Alor, Nusa Tenggara Timur. Kapal tersebut dilaporkan tenggelam pada 20 Agustus 2024, dan hingga hari ini, korban-korban tersebut belum ditemukan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Supriyanto Ridwan, yang juga bertindak sebagai SAR Mission Coordinator (SMC), menjelaskan bahwa meskipun berbagai upaya telah dilakukan, termasuk penambahan armada seperti Speed Boat Polair Polres Alor, Rubber Boat Pos AL Alor, serta perahu nelayan, hasil pencarian tetap nihil. Perluasan area pencarian juga tidak membuahkan hasil.
"Setelah melalui evaluasi bersama, kami memutuskan untuk menutup operasi pencarian pada Selasa, 27 Agustus 2024. Namun, pemantauan akan terus dilakukan, dan jika ada tanda-tanda baru yang muncul, operasi SAR akan dibuka kembali," ujar Ridwan.
Tim SAR Gabungan yang terdiri dari berbagai elemen seperti Pos SAR Alor, KSOP Kalabahi, Polair Polda NTT, Polair Polres Alor, Pos TNI AL Alor, BPBD Alor, Polsek Alor Barat Laut, Puskesmas Alor Kecil, Tim Nautika Dive, serta masyarakat dan nelayan setempat telah berusaha maksimal dalam pencarian ini. Meski demikian, hingga saat ini, keberadaan empat korban masih belum diketahui.
"Kami sangat berdukacita atas musibah ini. Meski upaya kami belum membuahkan hasil, kami tetap berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam misi kemanusiaan ini," lanjut Ridwan.
Ia juga menyampaikan apresiasi khusus kepada Penjabat (PJ) Bupati Alor, Dr. Dr. Zeth Soni Libing, MSi, yang turut serta dalam upaya pencarian. "Misi kemanusiaan adalah tugas mulia yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, terlepas dari hasilnya. Kami dari SAR Maumere menyampaikan terima kasih atas dukungan dan perhatian Bapak Zeth Soni dalam operasi ini," pungkasnya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Supriyanto Ridwan, yang juga bertindak sebagai SAR Mission Coordinator (SMC), menjelaskan bahwa meskipun berbagai upaya telah dilakukan, termasuk penambahan armada seperti Speed Boat Polair Polres Alor, Rubber Boat Pos AL Alor, serta perahu nelayan, hasil pencarian tetap nihil. Perluasan area pencarian juga tidak membuahkan hasil.
"Setelah melalui evaluasi bersama, kami memutuskan untuk menutup operasi pencarian pada Selasa, 27 Agustus 2024. Namun, pemantauan akan terus dilakukan, dan jika ada tanda-tanda baru yang muncul, operasi SAR akan dibuka kembali," ujar Ridwan.
Tim SAR Gabungan yang terdiri dari berbagai elemen seperti Pos SAR Alor, KSOP Kalabahi, Polair Polda NTT, Polair Polres Alor, Pos TNI AL Alor, BPBD Alor, Polsek Alor Barat Laut, Puskesmas Alor Kecil, Tim Nautika Dive, serta masyarakat dan nelayan setempat telah berusaha maksimal dalam pencarian ini. Meski demikian, hingga saat ini, keberadaan empat korban masih belum diketahui.
"Kami sangat berdukacita atas musibah ini. Meski upaya kami belum membuahkan hasil, kami tetap berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam misi kemanusiaan ini," lanjut Ridwan.
Ia juga menyampaikan apresiasi khusus kepada Penjabat (PJ) Bupati Alor, Dr. Dr. Zeth Soni Libing, MSi, yang turut serta dalam upaya pencarian. "Misi kemanusiaan adalah tugas mulia yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, terlepas dari hasilnya. Kami dari SAR Maumere menyampaikan terima kasih atas dukungan dan perhatian Bapak Zeth Soni dalam operasi ini," pungkasnya.
(hri)
tulis komentar anda