Perilaku Anak Isap Lem Jadi Perhatian Pemkot Parepare

Selasa, 25 Agustus 2020 - 17:07 WIB
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau Parepare, Renny Anggraeni. Foto: Istimewa
PAREPARE - Perilaku anak-anak yang kerap isap lem di kota Parepare , menjadi perhatian pemerintah. Karena hal ini bisa membahayakan kesehatan anak.

Terlebih prilaku tersebut terjadi di kalangan anak usia sekolah, tak sedikit diantarnya, bahkan putus sekolah dan menjadi pekerja anak dengan berjualan kantong plastik di pasar Semi Modern Lakessi dan hasilnya digunakan membeli lem, buat mereka isap.

Baca Juga: Anaknya Doyan Isap Lem, IRT di Makassar Ngadu ke Polisi



Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau Parepare , Renny Anggraeni Sari mengatakan, diperlukan edukasi bagi anak utamanya yang kerap beraktivitas di area pasar Lakessi, terkait bahaya mengisap lem.

Efek sampingnya, kata Renny sangat berbahaya. Selain membuat penggunanya mabuk dan mempengaruhi suaraf otak, mengisap lem, kata dia, juga bisa membuat mual, hingga mengalami sesak nafas ringan hingga berat.

"Terparah, akan terjadi kerusakan pada sistem syaraf dan otak. Selain mempengaruhi emosi, mudah marah-marah atau ngamuk-ngamuk tidak jelas,” papar Renny yang juga Ketua Pokja IV PKK Parepare.

Melalui Ruang Binaan Puspaga PeduliTa yang digagas Ketua TP PKK Parepare, Erna Rasyid Taufan, kata Renny lagi, ke depan diharapkan para anak yang sebelumnya memiliki perilaku isap lem, mendapat pembinaan lebih intens dengan memanfaatkan waktu luang dengan belajar dan mengasah diri dengan berbagai kegiatan yang lebih bermanfaat.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Parepare , Halwatiah akan mengambil langkah untuk memutus mata rantai pemakaian lem terhadap anak-anak. Halwatiah mengatakan, bagi anak-anak yang telah menemukan rekan-rekannya tengah mengisap lem, dapat diinformasikan langsung Kepada Dinas Kesehatan dengan menyampaikan informasi kepada Tim relawan yang selalu bertugas di Kantor UPTD Pasar atau Ruang Binaan Puspaga PeduliTa.

“Saya menjanjikan kepada mereka yang menemukan anak-anak yang mengisap lem berupa hadiah. Itu upaya kami memutus mata rantai pemakaian lem (isap lem) bagi anak-anak yang masih di bawah umur. Jadi bukan sekedar saya memberikan langsung hadiah, akan tetapi mungkin ada trik-trik yang harus saya lakukan, minimal anak yang mengisap lem ini akan dibina,” ujarnya.

(agn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content