Sentra Ikan Bulak Surabaya Bakal Disulap Jadi Sentra Pengolahan
Minggu, 23 Agustus 2020 - 20:10 WIB
(Baca juga: Tak Main-main, Oknum Kemenhub dan Teman Wanitanya Bawa 3 Kg Sabu )
Ditemui di ruang kerjanya, Whisnu menerangkan akses tersebut bisa dimulai dengan dibentuknya Koperasi. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Surya milik Pemkot Surabaya bisa menopang permodalan. "Jadi kalau hasil ikan mau langsung dirupakan uang. Bisa dibeli koperasi," katanya.
WS (Whisnu Sakti) mencontohkan misal untuk hasil tangkapan laut biasa dijual Rp100 ribu, nanti dibeli Rp50 ribu. "Nah separuhnya nanti diolah atau diproduksi. Jadi hasil tangkapan dijual Koperasi Rp100 ribu. Kan enak nelayan bisa dapat Rp150 ribu," terang dia.
Ketika Koperasi sudah berjalan mandiri akan dilepas oleh BPR Surya. "Jadi koperasi sudah bisa berjalan mandiri," imbuh alumnus ITS Surabaya ini. (Baca juga: Buron Kasus Cabut Kuku, Anggota DPRD Ini Masih Terima Gaji )
Pasangan Risma dalam Pilkada Surabaya 2015 ini menyatakan, memang merubah mainset atau budaya sistem penjualan hasil olahan laut tidak mudah. Namun, dengan sistem tersebut perlahan akan dirasakan manfaatnya bagi nelayan kedepan. Sementara untuk para tengkulak, dikatakan WS nantinya akan diajak bicara.
"Pastinya tidak akan merugikan budaya yang sudah berjalan disini. Tapi ditata agar lebih baik dan semua bisa sejahtera tanpa merugikan satu sama lain," terang politisi PDIP Jawa Timur ini.
Ditemui di ruang kerjanya, Whisnu menerangkan akses tersebut bisa dimulai dengan dibentuknya Koperasi. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Surya milik Pemkot Surabaya bisa menopang permodalan. "Jadi kalau hasil ikan mau langsung dirupakan uang. Bisa dibeli koperasi," katanya.
WS (Whisnu Sakti) mencontohkan misal untuk hasil tangkapan laut biasa dijual Rp100 ribu, nanti dibeli Rp50 ribu. "Nah separuhnya nanti diolah atau diproduksi. Jadi hasil tangkapan dijual Koperasi Rp100 ribu. Kan enak nelayan bisa dapat Rp150 ribu," terang dia.
Ketika Koperasi sudah berjalan mandiri akan dilepas oleh BPR Surya. "Jadi koperasi sudah bisa berjalan mandiri," imbuh alumnus ITS Surabaya ini. (Baca juga: Buron Kasus Cabut Kuku, Anggota DPRD Ini Masih Terima Gaji )
Pasangan Risma dalam Pilkada Surabaya 2015 ini menyatakan, memang merubah mainset atau budaya sistem penjualan hasil olahan laut tidak mudah. Namun, dengan sistem tersebut perlahan akan dirasakan manfaatnya bagi nelayan kedepan. Sementara untuk para tengkulak, dikatakan WS nantinya akan diajak bicara.
"Pastinya tidak akan merugikan budaya yang sudah berjalan disini. Tapi ditata agar lebih baik dan semua bisa sejahtera tanpa merugikan satu sama lain," terang politisi PDIP Jawa Timur ini.
(eyt)
tulis komentar anda