Sentra Ikan Bulak Surabaya Bakal Disulap Jadi Sentra Pengolahan

Minggu, 23 Agustus 2020 - 20:10 WIB
loading...
Sentra Ikan Bulak Surabaya...
Perajin ikan mengasapi ikan di kawasan kenjeran Surabaya. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Kondisi pasar Sentra Ikan Bulak (SIB) di Kecamatan Bulak Surabaya , akan dibangkitkan kembali. Pemkot Surabaya , berencana menata lokasi tersebut untuk pemberdayaan nelayan sekitar.

(Baca juga: Bersama Wanita Seksi, Oknum Kemenhub Ditangkap Bawa Sabu )

Selama ini kawasan SIB terkesan mati suri. Upaya meramaikan sentra pasar yang digagas oleh Wali Kota Surabaya , Tri Rismaharini belum maksimal.

Sementara, warga pesisir sendiri masih bertahan untuk menjual dan mengolah hasil tangkapan secara individu. Sebab, wilayah di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak ini kurang dorongan dan motivasi untuk bisa mandiri.

Kendalanya adalah permodalan dan distribusi hasil tangkapan laut. Di sisi lain sebagian besar nelayan terlilit hutang dengan para tengkulak. Kondisi ini diakui oleh tokoh masyarakat Kedung Cowek Surabaya , Abdul Wahid. "Kendala ini yang membuat warga nelayan sangat susah untuk bisa sejahtera," katanya.

(Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Ini Daftar Korbannya )

Mau tidak mau dikatakan Wahid, sekitar 300 lebih nelayan kesulitan untuk berkembang. Mereka tidak bisa menentukan harga jual ikan. Sementara, ikan tangkapan di laut otomatis didistribusikan langsung ke tengkulak. "Karena ya itu tadi sudah terlanjur utang. Jadi harga ikan sudah ditentukan," ungkapnya.

Wahid berharap ada semacam Koperasi bagi nelayan Bulak Surabaya . Tujuannya, agar nelayan bisa mendapat harga sesuai. Termasuk wilayah pesisir bisa mengolah hasil produksi ikan di SIB.

Aspirasi ini didengar oleh Wakil Wali Kota Surabaya , Whisnu Sakti Buana. Ia menerangkan, kondisi SIB memang kurang maksimal dalam penataan. Untuk mengatasi hal tersebut Pemkot bakal memberikan solusi. "Nanti bisa diberikan akses permodalan bagi nelayan," kata Whisnu.

(Baca juga: Tak Main-main, Oknum Kemenhub dan Teman Wanitanya Bawa 3 Kg Sabu )

Ditemui di ruang kerjanya, Whisnu menerangkan akses tersebut bisa dimulai dengan dibentuknya Koperasi. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Surya milik Pemkot Surabaya bisa menopang permodalan. "Jadi kalau hasil ikan mau langsung dirupakan uang. Bisa dibeli koperasi," katanya.

WS (Whisnu Sakti) mencontohkan misal untuk hasil tangkapan laut biasa dijual Rp100 ribu, nanti dibeli Rp50 ribu. "Nah separuhnya nanti diolah atau diproduksi. Jadi hasil tangkapan dijual Koperasi Rp100 ribu. Kan enak nelayan bisa dapat Rp150 ribu," terang dia.

Ketika Koperasi sudah berjalan mandiri akan dilepas oleh BPR Surya. "Jadi koperasi sudah bisa berjalan mandiri," imbuh alumnus ITS Surabaya ini. (Baca juga: Buron Kasus Cabut Kuku, Anggota DPRD Ini Masih Terima Gaji )

Pasangan Risma dalam Pilkada Surabaya 2015 ini menyatakan, memang merubah mainset atau budaya sistem penjualan hasil olahan laut tidak mudah. Namun, dengan sistem tersebut perlahan akan dirasakan manfaatnya bagi nelayan kedepan. Sementara untuk para tengkulak, dikatakan WS nantinya akan diajak bicara.

"Pastinya tidak akan merugikan budaya yang sudah berjalan disini. Tapi ditata agar lebih baik dan semua bisa sejahtera tanpa merugikan satu sama lain," terang politisi PDIP Jawa Timur ini.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1862 seconds (0.1#10.140)