Kisah Sultan Agung Selaraskan Penanggalan Kalender Jawa dan Islam di Mataram

Kamis, 27 Juni 2024 - 05:52 WIB


Bahkan saat VOC yang bermarkas di Ambon pada tahun 1614, VOC mengajak Sultan Agung bekerja sama dengan mengirimkan delegasinya ke Mataram.Tetapi permintaan negosiasi ini ditolak mentah-mentah oleh Sultan Agung.

Nahas empat tahun kemudian pada 1618 Masehi, Mataram dilanda gagal panen akibat perang yang berlarut - larut melawan Surabaya. Meski begitu sulit dan mengalami krisis pangan, Sultan Agung tetap menolak bekerja sama dengan VOC.

Tetapi lambat laun karena melihat rakyatnya mengalami krisis pangan, Sultan Agung akhirnya mulai berpikir untuk memanfaatkan VOC dalam persaingan menghadapi Surabaya dan Banten.

Maka pada tahun 1621, Mataram mulai melakukan penjajakan hubungan dengan VOC. Tetapi persyaratan yang dimintai Sultan Agung untuk menyerang Surabaya ditolak.

Sultan Agung tak patah arang, ia mencoba menghadapi penjajah yang terkenal kuat itu. Sultan Agung mencoba memainkan dengan menjalin hubungan dengan Portugis, untuk bersama - sama menghancurkan VOC Belanda.

Dari tekad dan semangat Sultan Agung inilah kekuasaan Mataram coba diperluas hingga ke Sumatera dan Pulau Kalimantan. Di Kalimantan Sultan Agung berhasil menundukkan Sukadana di wilayah Kalimantan pada tahun 1622.

Setelahnya beberapa daerah di Sumatera yakni Palembang dan sekitarnya dikuasai oleh Mataram pada 1636. Sultan Agung juga menjalin hubungan diplomatik dengan Makassar, negeri terkuat di Sulawesi kala itu.

Sultan Agung berhasil membangun kebesaran dan kejayaan Mataram bukan hanya di atas perang, ekspansi dan pertumbuhan darah, namun melalui kebudayaan rakyat yang adiluhung dan mengenalkan sistem - sistem pertanian.

Ini merupakan visi misi khas Kerajaan Mataram sebagai kerajaan pedalaman.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content