September Mendatang, 5.500 Petugas Turun Wawancara Sensus Penduduk
Sabtu, 22 Agustus 2020 - 08:25 WIB
MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel bakal menurunkan sekitar 5.500 petugas yang akan melakukan wawancara sensus penduduk yang rencananya mulai digelar September 2020 selama sebulan penuh. Baca : Sensus Penduduk Online Diperpanjang Hingga 29 Mei 2020
Kepala BPS Sulsel, Yos Rusdiansyah menjelaskan, sensus penduduk wawancara ini merupakan tahap lanjutan pendataan penduduk. Setelah sebelumnya dimulai melalui sensus penduduk secara online yang berakhir Mei 2020 lalu.
"Ada sekitar 5.500 petugas kalau tidak salah yang akan ditugaskan untuk melakukan sensus wawancara nanti. Mereka akan disebar di 24 kabupaten/kota di Sulsel. Sekarang sementara pelatihan petugas," beber Yos kepada SINDOnews, kemarin.
Dia melanjutkan, jumlah petugas ini hanya separuh dari target 10.000 yang direncanakan sebelumnya. Namun karena alasan refocusing anggaran yang dialihkan untuk penanganan COVID-19 sebelumnya, maka perekrutan tenaga sensus pun terpaksa dikurangi.
Kata Yos, sensus penduduk wawancara ini akan dilakukan secara door to door di tiap rumah warga. Para petugas akan dilengkapi alat pelindung diri (APD) selama melakukan pendataan. Pasalnya kondisi masih pandemi COVID-19, sehingga pedoman protokol kesehatan secara ketat dilakukan.
"Jadi nanti semua petugas akan kita rapid test juga sebelum ke lapangan. Mudah-mudahan semuanya (hasil pemeriksaan) nonreaktif. Yang penting kita lengkapi petugas APD, seperti masker, face shield, hingga handsanitezer," paparnya.
Yos mengungkapkan, sensus penduduk Online yang dilakukan sebelumnya berhasil mendata sekitar 1,9 juta penduduk. Dengan begitu, sensus penduduk wawancara ini masih akan ditarget sebanyak 7 juta lebih penduduk Sulsel yang didata. Baca Juga : Berakhir Kemarin, Sensus Penduduk Online Sulsel Capai 80 Persen
"Berarti masih ada sekitar 7 juta-an penduduk yang akan didatangi September nanti. Tentu nanti akan kita petakan data penduduk yang belum melakukan sensus penduduk online. Nanti yang belum ini akan didatangi para petugas," imbuh Yos.
Yos menambahkan, laju pertumbuhan penduduk di Sulsel, secara umum terkendali. Diproyeksikan pertumbuhan penduduk tahun 2020 ini bisa mencapai 8,8 juta atau hampir mencapai angka 9 juta penduduk. Perkiraan ini meningkat dari data penduduk tahun 2019 sebelumnya yang berkisar 8,6 juta penduduk. Baca Lagi : Bencana Alam Membuat Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Melambat
Sementara Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Sulsel, Sukarniaty Kondolele pun menjamin ketersediaan data untuk mensukseskan sensus penduduk. Apalagi kata dia, BPS RI dan Kemendagri melalui Dirjen Dukcapil telah melakukan kerja sama terkait agenda ini.
"Jadi itukan secara berjenjang tentu di breakdown ke provinsi dan kabupaten/kota. Ada memang hal-hal yang perlu divalidasi dan diverifikasi lain sebagainya. Tentu masing-masing daerah akan men-support itu," tandas Sukarniaty.
Kepala BPS Sulsel, Yos Rusdiansyah menjelaskan, sensus penduduk wawancara ini merupakan tahap lanjutan pendataan penduduk. Setelah sebelumnya dimulai melalui sensus penduduk secara online yang berakhir Mei 2020 lalu.
"Ada sekitar 5.500 petugas kalau tidak salah yang akan ditugaskan untuk melakukan sensus wawancara nanti. Mereka akan disebar di 24 kabupaten/kota di Sulsel. Sekarang sementara pelatihan petugas," beber Yos kepada SINDOnews, kemarin.
Dia melanjutkan, jumlah petugas ini hanya separuh dari target 10.000 yang direncanakan sebelumnya. Namun karena alasan refocusing anggaran yang dialihkan untuk penanganan COVID-19 sebelumnya, maka perekrutan tenaga sensus pun terpaksa dikurangi.
Kata Yos, sensus penduduk wawancara ini akan dilakukan secara door to door di tiap rumah warga. Para petugas akan dilengkapi alat pelindung diri (APD) selama melakukan pendataan. Pasalnya kondisi masih pandemi COVID-19, sehingga pedoman protokol kesehatan secara ketat dilakukan.
"Jadi nanti semua petugas akan kita rapid test juga sebelum ke lapangan. Mudah-mudahan semuanya (hasil pemeriksaan) nonreaktif. Yang penting kita lengkapi petugas APD, seperti masker, face shield, hingga handsanitezer," paparnya.
Yos mengungkapkan, sensus penduduk Online yang dilakukan sebelumnya berhasil mendata sekitar 1,9 juta penduduk. Dengan begitu, sensus penduduk wawancara ini masih akan ditarget sebanyak 7 juta lebih penduduk Sulsel yang didata. Baca Juga : Berakhir Kemarin, Sensus Penduduk Online Sulsel Capai 80 Persen
"Berarti masih ada sekitar 7 juta-an penduduk yang akan didatangi September nanti. Tentu nanti akan kita petakan data penduduk yang belum melakukan sensus penduduk online. Nanti yang belum ini akan didatangi para petugas," imbuh Yos.
Yos menambahkan, laju pertumbuhan penduduk di Sulsel, secara umum terkendali. Diproyeksikan pertumbuhan penduduk tahun 2020 ini bisa mencapai 8,8 juta atau hampir mencapai angka 9 juta penduduk. Perkiraan ini meningkat dari data penduduk tahun 2019 sebelumnya yang berkisar 8,6 juta penduduk. Baca Lagi : Bencana Alam Membuat Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Melambat
Sementara Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Sulsel, Sukarniaty Kondolele pun menjamin ketersediaan data untuk mensukseskan sensus penduduk. Apalagi kata dia, BPS RI dan Kemendagri melalui Dirjen Dukcapil telah melakukan kerja sama terkait agenda ini.
"Jadi itukan secara berjenjang tentu di breakdown ke provinsi dan kabupaten/kota. Ada memang hal-hal yang perlu divalidasi dan diverifikasi lain sebagainya. Tentu masing-masing daerah akan men-support itu," tandas Sukarniaty.
(sri)
tulis komentar anda