Sekretaris MUI Sulsel: Lebaran Ketupat Manifestasi Kerukunan Masyarakat
Sabtu, 20 April 2024 - 11:54 WIB
MAKASSAR - Perayaan Idulfitri 1445 Hijriah diwarnai oleh berbagai tradisi budaya dan kearifan lokal yang semakin merekatkan hubungan antar masyarakat.
Nilai serta adat istiadat yang juga ikut dilaksanakan tentu tidak ada salahnya selama tidak bertentangan dengan syariat Islam.
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, Prof Muammar Bakry menjelaskan bahwa perayaan Idulfitri di berbagai daerah biasanya dipadukan dengan kebiasaan masyarakatnya.
Hal ini justru bisa menguatkan semangat toleransi antar golongan masyarakat Indonesia.
“Kita patut bersyukur karena menjadi orang Islam yang tinggal di Indonesia, atau orang Indonesia yang muslim. Memeluk Islam di negara lain belum tentu bisa senyaman di Indonesia. Selain itu, rasa syukur menjadi orang Indonesia ini ada karena umat muslimnya difasilitasi dengan adanya nilai-nilai kebaikan setempat, atau yang kita kenal juga dengan istilah local wisdom,” ujar Muammar Bakry di Makassar dikutip Sabtu (20/4/2024).
Guru Besar UIN Alauddin Makassar ini menerangkan, dalam Alquran kearifan lokal dikenal dengan istilah ma’ruf.
Penggunaan istilah ma'ruf sendiri merujuk pada segala nilai kebaikan, baik yang muncul dari ajaran agama, ataupun yang memang berasal dari masyarakat yang menjalankannya.
Nilai serta adat istiadat yang juga ikut dilaksanakan tentu tidak ada salahnya selama tidak bertentangan dengan syariat Islam.
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, Prof Muammar Bakry menjelaskan bahwa perayaan Idulfitri di berbagai daerah biasanya dipadukan dengan kebiasaan masyarakatnya.
Hal ini justru bisa menguatkan semangat toleransi antar golongan masyarakat Indonesia.
“Kita patut bersyukur karena menjadi orang Islam yang tinggal di Indonesia, atau orang Indonesia yang muslim. Memeluk Islam di negara lain belum tentu bisa senyaman di Indonesia. Selain itu, rasa syukur menjadi orang Indonesia ini ada karena umat muslimnya difasilitasi dengan adanya nilai-nilai kebaikan setempat, atau yang kita kenal juga dengan istilah local wisdom,” ujar Muammar Bakry di Makassar dikutip Sabtu (20/4/2024).
Guru Besar UIN Alauddin Makassar ini menerangkan, dalam Alquran kearifan lokal dikenal dengan istilah ma’ruf.
Penggunaan istilah ma'ruf sendiri merujuk pada segala nilai kebaikan, baik yang muncul dari ajaran agama, ataupun yang memang berasal dari masyarakat yang menjalankannya.
Baca Juga
tulis komentar anda