Banjir Bandang dan Longsor Terjang Trenggalek, 7 Kecamatan Terdampak
Jum'at, 19 April 2024 - 14:41 WIB
TRENGGALEK - Bencana banjir bandang dan tanah longsor menerjang wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (19/4/2024). Akibat bencana tersebut, sebanyak tujuh kecamatan terdampak akibat curah hujan tinggi cuaca ekstrem.
Adapun tujuh kecamatan yang terdampak di antaranya: Kecamatan Munjungan, Trenggalek, Gandusari, Panggul, Kampak, Watulimo, dan Pogalan. Bencana itu menyebabkan banyak kerusakan, mulai dari hunian warga, fasilitas umum, infrastruktur hingga sawah kadang warga.
Meskipun banjir surut dengan cepat, namun terjangan banjir mengakibatkan sejumlah kerusakan. Di Kecamatan Munjungan, banjir yang sempat menggenangi Madrasah Aliyah Nurul Ulum membuat sejumlah fasilitas sekolah seperti komputer, buku, bangku, dan kursi rusak.
Bahkan tembok sekolah juga ikut roboh karena tidak kuat menahan arus air yang berasal dari luapan sungai. Menurut warga, bencana banjir kali ini lebih parah jika dibandingkan dengan banjir pada tahun sebelumnya.
”Akibat bencana banjir tersebut, kami memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar. Saat ini, pihak sekolah sedang melakukan pembersihan material banjir,” kata Staf MA Nurul Ulum Munjungan Mansur Arif.
Berdasarkan data Pemkab Trenggalek, tercatat ada delapan rumah dan satu masjid yang mengalami rusak parah. Beberapa rumah yang berada di tepi sungai pesisir selatan Munjungan, Trenggalek bahkan dilaporkan hanyut terbawa arus banjir.
BPBD menyebut banjir dan tanah longsor di 11 desa itu dipicu hujan intensitas tinggi yang sebelumnya mengguyur wilayah Bumi Menak Sopal sejak pukul 17.00 WIB hingga 23.30 WIB pada Kamis (18/4).
Adapun tujuh kecamatan yang terdampak di antaranya: Kecamatan Munjungan, Trenggalek, Gandusari, Panggul, Kampak, Watulimo, dan Pogalan. Bencana itu menyebabkan banyak kerusakan, mulai dari hunian warga, fasilitas umum, infrastruktur hingga sawah kadang warga.
Meskipun banjir surut dengan cepat, namun terjangan banjir mengakibatkan sejumlah kerusakan. Di Kecamatan Munjungan, banjir yang sempat menggenangi Madrasah Aliyah Nurul Ulum membuat sejumlah fasilitas sekolah seperti komputer, buku, bangku, dan kursi rusak.
Bahkan tembok sekolah juga ikut roboh karena tidak kuat menahan arus air yang berasal dari luapan sungai. Menurut warga, bencana banjir kali ini lebih parah jika dibandingkan dengan banjir pada tahun sebelumnya.
”Akibat bencana banjir tersebut, kami memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar. Saat ini, pihak sekolah sedang melakukan pembersihan material banjir,” kata Staf MA Nurul Ulum Munjungan Mansur Arif.
Berdasarkan data Pemkab Trenggalek, tercatat ada delapan rumah dan satu masjid yang mengalami rusak parah. Beberapa rumah yang berada di tepi sungai pesisir selatan Munjungan, Trenggalek bahkan dilaporkan hanyut terbawa arus banjir.
BPBD menyebut banjir dan tanah longsor di 11 desa itu dipicu hujan intensitas tinggi yang sebelumnya mengguyur wilayah Bumi Menak Sopal sejak pukul 17.00 WIB hingga 23.30 WIB pada Kamis (18/4).
tulis komentar anda