Jurkamnas TPN Ganjar-Mahfud: Kebatinan Rakyat Menginginkan Ganjar Jadi Presiden
Jum'at, 09 Februari 2024 - 08:22 WIB
KUNINGAN - Jurkamnas Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Oktafiandi kembali menggelar Training of Trainer (ToT) di Kecamatan Maleber dan Subang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Training di dua kecamatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan soliditas dalam target memenangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
Melihat gelombang dukungan yang semakin masif, Oktafiandi optimistis Ganjar-Mahfud bisa memenangkan Pilpres di tengah kencangnya dugaan intervensi oleh oknum-oknum yang memanfaatkan kekuasaan.
Menurutnya, untuk urusan rakyat, urusan pemilu hati nurani harus dikedepankan.
"Jangan intervensi hati nurani rakyat, jangan sekali-kali ganggu kedaulatan rakyat dalam menentukan pilihannya. Siapa yang menyalahgunakan kekuasaan untuk mengintervensi kehendak rakyat, maka sejarah membuktikan, mereka akan tergulung dalam ombak perlawanan rakyat," katanya dikutip Jumat (9/2/2024).
Oktafiandi menjelaskan, fenomena buka suaranya sejumlah tokoh bangsa, seperti Shinta Wahid dan Jusuf Kalla yang mengkritisi pemaksaan skenario satu putaran harus menjadi catatan penting bagi keberlangsungan demokrasi Indonesia.
Tidak hanya itu, Oktafiandi menjelaskan, gelombang protes juga datang dari sejumlah sivitas akademika dari sejumlah perguruan tinggi dan gelombang aksi mahasiswa yang mulai meluas di beberapa daerah.
Training di dua kecamatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan soliditas dalam target memenangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
Baca Juga
Melihat gelombang dukungan yang semakin masif, Oktafiandi optimistis Ganjar-Mahfud bisa memenangkan Pilpres di tengah kencangnya dugaan intervensi oleh oknum-oknum yang memanfaatkan kekuasaan.
Menurutnya, untuk urusan rakyat, urusan pemilu hati nurani harus dikedepankan.
"Jangan intervensi hati nurani rakyat, jangan sekali-kali ganggu kedaulatan rakyat dalam menentukan pilihannya. Siapa yang menyalahgunakan kekuasaan untuk mengintervensi kehendak rakyat, maka sejarah membuktikan, mereka akan tergulung dalam ombak perlawanan rakyat," katanya dikutip Jumat (9/2/2024).
Oktafiandi menjelaskan, fenomena buka suaranya sejumlah tokoh bangsa, seperti Shinta Wahid dan Jusuf Kalla yang mengkritisi pemaksaan skenario satu putaran harus menjadi catatan penting bagi keberlangsungan demokrasi Indonesia.
Baca Juga
Tidak hanya itu, Oktafiandi menjelaskan, gelombang protes juga datang dari sejumlah sivitas akademika dari sejumlah perguruan tinggi dan gelombang aksi mahasiswa yang mulai meluas di beberapa daerah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda