Fakta-Fakta Gempa Kuningan Jabar, Pernah Terjadi pada Tahun 1947

Jum'at, 26 Juli 2024 - 15:23 WIB
loading...
Fakta-Fakta Gempa Kuningan...
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono melaporkan Gempa Kuningan sudah terjadi sebanyak 3 kali sejak Kamis (25/7/2024) hingga Jumat (26/7/2024). Foto/BMKG
A A A
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan fakta -fakta gempa yang mengguncang wilayah Kuningan, Jawa Barat (Jabar) sejak kemarin hingga Jumat (26/7/2024).

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono melaporkan Gempa Kuningan sudah terjadi sebanyak 3 kali. Pertama berkekuatan M3.6 pada 25 Juli 2024 pukul 04.01.58 WIB.

Kemudian, gempa berkekuatan M4.1 pada 25 Juli 2024 pukul 17.36.41 WIB dan M3.9 pada 26 Juli 2024 pukul 10.49.45 WIB. Kedalaman gempa sangat dangkal masing-masing 6 km, 5 km, dan kedalaman 8 km.



“Gempa bumi Kuningan yang terjadi tadi pagi merupakan bagian dari rangkaian gempa yang terjadi pada Kamis 25 Juli 2024 dengan kekuatan M3.6 dan M4.1,” ujar Daryono dalam keterangannya.

Daryono mengatakan gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif.

Gempa Kuningan diduga berasosiasi dengan aktivitas Sesar Baribis segmen Ciremai karena episenter ketiga gempa berdekatan dengan jalur segmen sesar ini.

“Gempa Kuningan memiliki mekanisme sumber pergerakan mendatar/geser (strike-slip),” katanya.



Daryono menjelaskan bahwa gempa paling kuat terjadi dengan magnitudo M4.1 dengan skala intensitas mencapai IV MMI dan bersifat destruktif karena menyebabkan 1 bangunan Masjid rusak ringan dan 3 bangunan rumah rusak ringan.

“Adanya kerusakan bangunan karena kualitas bangunan yang rendah tidak standar tahan gempa. Selain kedalaman hiposenter gempa yang sangat dangkal,” ujar Daryono.

Daryono mengatakan berdasarkan catatan sejarah gempa, wilayah Kuningan sudah beberapa kali diguncang gempa, seperti yang terjadi pada 1947, 1955, dan 1973 yang melanda di wilayah Gunung Ciremai dan sekitarnya.

“Seringnya Kuningan diguncang gempa diduga berkaitan dengan aktivitas struktur sesar aktif yang melintas di wilayah tersebut. Sementara itu, gempa terkini yang pernah terjadi di Kuningan terjadi pada 29 September 2019 (M2.9), 8 Februari 2018 (M3.1) dan 25 Juni 2019 (M2.6),” pungkasnya.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1845 seconds (0.1#10.140)