Guru Besar UB Malang Sebut Jokowi Salah Ambil Kebijakan: Dunia Kampus Diremehkan dan Dipinggirkan!
Kamis, 08 Februari 2024 - 15:54 WIB
Bahkan alat negara seperti TNI Polri dikerahkan penuh, terlebih beberapa petinggi kedua instansi tersebut merupakan teman dan kolega sang presiden sendiri.
Maka ketika para akademisi sudah bersuara, ia khawatiradabara - bara api yang membuat meletusnya reformasi jilid dua.
”Kekuasaan TNI dan Polriadadi tangan Jokowi, (reformasi jilid dua) nggak akan. Tetapi bisa terjadi kalau membiarkan situasi politik yang dilakukan oleh rakyat, tapi kan itu nggak mungkin. Saat ini temannya Jokowi memegang kendali TNI dan Polri,” paparnya.
Makanya Rachmat menganalogikan bahwa kondisi saat ini memang terlihat baik-baik saja, layaknya orang yang bisa sarapan atau berangkat ke masjid, tapi di luar semuanya tidak terlihat baik-baik saja.
”Saya bilang meskipun kita bisa makan pagi dengan tenang, ke masjid dengan tenang, tapi kita mencengkram bara di dalamnya tinggal meledak, tinggal menunggu momentum tertentu saja. Sehingga apa yang terjadi saat ini,” tegasnya.
”Kenapa kita tak meledak, karena kekuatan TNI Polriadadi tengah genggaman presiden, siapa yang berani melawan karena nggak punya senjata. Anda turun nanti seperti 98, ini saja sudah banyak yang tampaknya situasi-situasi tidak mengenakkan,” tandasnya.
Maka ketika para akademisi sudah bersuara, ia khawatiradabara - bara api yang membuat meletusnya reformasi jilid dua.
”Kekuasaan TNI dan Polriadadi tangan Jokowi, (reformasi jilid dua) nggak akan. Tetapi bisa terjadi kalau membiarkan situasi politik yang dilakukan oleh rakyat, tapi kan itu nggak mungkin. Saat ini temannya Jokowi memegang kendali TNI dan Polri,” paparnya.
Makanya Rachmat menganalogikan bahwa kondisi saat ini memang terlihat baik-baik saja, layaknya orang yang bisa sarapan atau berangkat ke masjid, tapi di luar semuanya tidak terlihat baik-baik saja.
”Saya bilang meskipun kita bisa makan pagi dengan tenang, ke masjid dengan tenang, tapi kita mencengkram bara di dalamnya tinggal meledak, tinggal menunggu momentum tertentu saja. Sehingga apa yang terjadi saat ini,” tegasnya.
”Kenapa kita tak meledak, karena kekuatan TNI Polriadadi tengah genggaman presiden, siapa yang berani melawan karena nggak punya senjata. Anda turun nanti seperti 98, ini saja sudah banyak yang tampaknya situasi-situasi tidak mengenakkan,” tandasnya.
(ams)
tulis komentar anda