Kisah Pencarian Hari Baik Penobatan Raja dan Berdirinya Kerajaan Majapahit

Rabu, 03 Januari 2024 - 08:28 WIB
Sosok Raden Wijaya versi AI. Foto/Instagram @ainusantara
Pembentukan wilayah Majapahit oleh Raden Wijaya tergolong cukup cepat. Tercatat usai tentara Mongol yang sempat berkunjung ke Pulau Jawa hingga penobatan raja pertama konon hanya berdurasi lima bulan saja.

Padahal saat itu, Raden Wijaya atau Nararya Sangramawijaya mendirikan wilayah Majapahit dari sebuah hutan belantara dan memulai pendiriannya dari nol. Hutan Tarik yang dibuka oleh Raden Wijaya sendiri adalah pemberian dari Jayakatwang dari Kerajaan Kediri, yang sebelumnya menyerang Singasari.

Keadaan politik yang kondusif konon membuat pembangunan Desa Majapahit begitu lancar. Para rakyat begitu gembira menyambut prosesi pembangunan dan menyambut datangnya masa baru yang menjanjikan.



Kondusifnya wilayah juga membuat banyak rakyat Singasari dan Daha, ikut berpindah ke Majapahit, sebagaimana dikutip dari "Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru" tulisan Mansur Hidayat. Lambat laun desa yang dulunya sepi berangsur-angsur menjadi ramai penduduknya.



Jadi, paling tidak ada rentang waktu selama 5 bulan, sejak bulan Mei setelah terusirnya tentara Mongol dari tanah Jawa, sampai penobatan Nararya Sangramawijaya di bulan November, pembangunan Majapahit dari sebuah desa kecil menjadi calon ibu kota dilakukan.

Persiapan penobatan Nararya Sangramawijaya diserahkan kepada Adipati Arya Wiraraja dari Madura karena kemampuannya sebagai babatangan sejak dahulu tidak diragukan lagi. Penobatan itu sendiri tidak dilakukan dengan serta merta, karena harus dicari lebih dahulu hari yang dianggap paling baik menurut perhitungan jawa untuk penobatan seorang calon raja besar.

Menurut Kidung Harsawijaya penobatan Nararya Sangramawijaya ini dilakukan pada: ri purneng kartikamasa, pancadasi sukleng kacatur atau artinya waktu sempurna atau purnama pada bulan kartika tanggal 15 bulan paro terang, atau tepatnya pada 10 November 1293 Masehi yang dianggap juga sebagai berdirinya Kerajaan Majapahit.

Persiapan penobatan itu dilakukan oleh Adipati Arya Wiraraja yang memang tidak pulang ke Madura dan untuk sementara tinggal di Majapahit bersama Maharesi Mpu Santasmerti. Mulai pagi hari Adipati Arya Wiraraja mempersiapkan upacara sedangkan rakyat Majapahit sendiri hilir mudik mempersiapkan saji-sajian dan bunga-bungaan.
(hri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content