Lewat Pameran Lukisan, Ibas Ajak Seniman dan Pelajar Pacitan Kreatif
Minggu, 09 Agustus 2020 - 14:08 WIB
PACITAN - Anggota Komisi VII DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengajak seniman lukis di Dapil Jatim VII untuk kreatif dan tetap produktif di masa pandemi COVID-19. Ajakan ini disampaikan Ibas saat membuka pameran seni lukis dan workshop melukis secara daring di halaman Monumen Palagan Tumpak Rinjing, Pacitan .
"Mohon maaf belum bisa hadir secara langsung untuk bersilaturahmi dan berjabat tangan dengan semua. Tanpa mengurangi rasa hormat, sayang dan kerinduan saya kepada semua saya tetap mencoba untuk berkomunikasi dan menyapa melalui silaturahim virtual ini," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (9/8/2020). (Baca juga: Keributan Massa di Pasar Kliwon Solo, Sejumlah Orang Terluka)
Dia menjelaskan bahwa karena masih pandemi COVID-19, maka pameran lukiasn ini mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Pengunjung tidak boleh lebih dari 50 orang, wajib menggunakan masker, cuci tangan, mengecek suhu badan, dan duduk berjarak. "Era normal baru bukanlah batasan terhadap produktifitas, kreatifitas dan daya cipta para pelaku ekonomi kreatif," terang Ibas. (Baca juga: Terduga Pengedar Narkoba Meninggal Usai Diperiksa di Polresta Barelang)
Sementara itu, kordinator panitia penyelengara, David Christian menjelaskan bahwa Ibas menggelar acara pameran untuk memberikan dukungan kepada komunitas seni agar bisa bertahan dan tetap produktif di tengah pandemi.
"Kita tahu, pandemi saat ini sangat berdampak di segala sektor termasuk industri seni rupa. Untuk itu Mas Ibas memotivasi para pelaku ekonomi kreàtif untuk bertahan dalam masa pandemi untuk tetap produktif dan kreatif," ujarnya.
Pada kegiatan tersebut, para seniman mendapatkan trophy pemenang dan dukungan pembinaan untuk sekuruh peserta. Panitia juga menghadirkan pelukis nasional, Erizal untuk membagikan pengalaman dan ilmu dalam dunia seni.
"Seni itu luas, pekerja seni juga dipandangbsejajar dengan tokoh-tokoh dunia. Apresiasi masyarakat global terhadap seni dari masa ke masa tidak pernah surut. Oleh karenanya kita harus terus memperluas wawasan dannilmu agar menjadi modal semakin produktif menghasilkan karya-karya berkualitas dan bernilai seni tinggi," katanya.
"Mohon maaf belum bisa hadir secara langsung untuk bersilaturahmi dan berjabat tangan dengan semua. Tanpa mengurangi rasa hormat, sayang dan kerinduan saya kepada semua saya tetap mencoba untuk berkomunikasi dan menyapa melalui silaturahim virtual ini," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (9/8/2020). (Baca juga: Keributan Massa di Pasar Kliwon Solo, Sejumlah Orang Terluka)
Dia menjelaskan bahwa karena masih pandemi COVID-19, maka pameran lukiasn ini mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Pengunjung tidak boleh lebih dari 50 orang, wajib menggunakan masker, cuci tangan, mengecek suhu badan, dan duduk berjarak. "Era normal baru bukanlah batasan terhadap produktifitas, kreatifitas dan daya cipta para pelaku ekonomi kreatif," terang Ibas. (Baca juga: Terduga Pengedar Narkoba Meninggal Usai Diperiksa di Polresta Barelang)
Sementara itu, kordinator panitia penyelengara, David Christian menjelaskan bahwa Ibas menggelar acara pameran untuk memberikan dukungan kepada komunitas seni agar bisa bertahan dan tetap produktif di tengah pandemi.
"Kita tahu, pandemi saat ini sangat berdampak di segala sektor termasuk industri seni rupa. Untuk itu Mas Ibas memotivasi para pelaku ekonomi kreàtif untuk bertahan dalam masa pandemi untuk tetap produktif dan kreatif," ujarnya.
Pada kegiatan tersebut, para seniman mendapatkan trophy pemenang dan dukungan pembinaan untuk sekuruh peserta. Panitia juga menghadirkan pelukis nasional, Erizal untuk membagikan pengalaman dan ilmu dalam dunia seni.
"Seni itu luas, pekerja seni juga dipandangbsejajar dengan tokoh-tokoh dunia. Apresiasi masyarakat global terhadap seni dari masa ke masa tidak pernah surut. Oleh karenanya kita harus terus memperluas wawasan dannilmu agar menjadi modal semakin produktif menghasilkan karya-karya berkualitas dan bernilai seni tinggi," katanya.
(shf)
tulis komentar anda