Mahasiswa Gelar Mimbar Kerakyatan dengan Simbol Jagung: Hukum Kehilangan Independensi

Senin, 04 Desember 2023 - 12:40 WIB
“Anwar Usman, Eddy Hiarej, hingga Firli Bahuri adalah nama yang menjadi simbol bahwa begitu hipokritnya penegakan hukum di negeri ini,” tutur Adam.

Di sisi lain, Adam berkata penguasa juga menyengsarakan rakyat dengan berbagai kebijakannya. Mulai dari komersialisasi pendidikan dan perbudakan modern melalui fleksibilitas pasar tenaga kerja dalam UU 2/2022 tentang Cipta Kerja.

Kemudian, upah murah tanpa mempedulikan indikator kebutuhan hidup layak, sampai perampasan hak tanah dan eksploitasi sumber daya alam menyebabkan krisis ekologis yang nyata.

“Terlebih, disaat demokrasi masih seumur jagung di Indonesia, rakyat harus berkabung oleh ulah elit anti-rakyat tanpa agenda kerakyatan dan mengkhianati prinsip kekuasaan rakyat,” ujarnya.

Ketua BEM UI Melki Sedek Huang menegaskan anak muda sama sekali tidak diuntungkan atas putusan MK. Dia menegaskan bersama dengan anak muda lain akan terus berjuang untuk menjaga demokrasi dan konstitusi.

“Kami orang muda kami tidak diuntungkan sama sekali dengan putusan MK. Kami orang muda dan kami akan memperjuangkan kepentingan kami semua. Semua pemuda hari ini akan bergerak dan melawan,” ujar Melki.

Melki menyampaikan kekecewaannya terhadap pihak-pihak yang telah membunuh konstitusi dengan mengatasnamakan kepentingan anak muda. Tak hanya itu, dia juga menyebut akan terus menyuarakan kebenaran meski ada intimidasi.

“Kami adalah anak muda yang benci nepotisme, kami adalah anak muda yang benci pembunuhan konstitusi. Apa gunanya 25 tahun reformasi, kalau orang-orang yang menyuarakan demokrasi dipotong lidahnya,” ujarnya.

Adam menyampaikan aksi di depan monumen Serangan Oemoem (SO) 1 Maret 1949 merupakan upaya mengingatkan semua pihak bahwa bangsa Indonesia masih ‘terjajah’ oleh sifat tamak penguasanya sendiri yang dengan sewenang-wenang menghalalkan segala cara.

Adam menambahkan keberadaan mereka di seberang Istana Kepresidenan juga sebagai sikap menyatakan berseberangan dengan kekuasaan yang sewenang-wenang, menindas, dan anti-agenda kerakyatan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content