Jejak Pahlawan Bung Tomo di Malang, dari Usaha Percetakan hingga Rumah Mewah Jalan Ijen
Rabu, 08 November 2023 - 06:02 WIB
Dari sanalah perekonomian Bung Tomo perlahan-lahan mulai membaik. Jabatannya menjadi seorang menteri membuatnya bisa membeli rumah di Jalan Ijen Nomor 6 Kota Malang. Rumah itu dibeli Bung Tomo di tahun 1950-an, namun tidak pernah dihuninya.
"Sebagai halnya seorang menteri yang mempunyai jabatan dan punya penghargaan, itu tentunya Bung Tomo tidak hanya punya satu rumah, rumahnya ya di Jakarta di Surabaya, di mana-mana, dia pasti punya rumah, karena saat itu dia berada dan di tahun 50-an. Beliau membeli rumah di Jalan Ijen nomor 6, membeli rumah tahun 50," paparnya.
Kini rumah yang dibeli Bung Tomo itu sudah beralih tangan ke orang lain. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memutuskan tidak menetapkan rumah tersebut sebagai cagar budaya karena nilai dari rumah tersebut yang dinilai kurang.
"Hanya sekedar rumah kuno, nggak ada arti pentingnya. Kecuali kalau Bung Tomo memiliki rumah tersebut pada tahun 40-an, terus Bung Tomo mengumpulkan masyarakat Malang kita bisa menduga jangan-jangan Bung Tomo di rumah tersebut membuat keputusannya. Tapi ternyata Bung Tomo belum membeli rumah itu, tinggalnya malah di Celaket, masih ada yang di Celaket," bebernya.
Meski demikian diakui pria yang pernah menjabat sebagai sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Malang rumah di kawasan Jalan Ijen merupakan rumah - rumah elite. Rumah itu dibeli Bung Tomo sebagai tempat persinggahannya jika mampir ke Malang, tetapi tidak ada catatan pasti seberapa banyak Bung Tomo singgah di rumah tersebut.
"(Berapa kali Bung Tomo singgah) Nggak tahu, jadi Bung Tomo setelah jadi menteri ekonominya membaik ya wajar kalau dia membeli rumah di Ijen itu wajar, Ijen itu statusnya dari tahun 80-an sampai sekarang rumahnya para penggede, rumahnya jenderal menteri," pungkasnya.
"Sebagai halnya seorang menteri yang mempunyai jabatan dan punya penghargaan, itu tentunya Bung Tomo tidak hanya punya satu rumah, rumahnya ya di Jakarta di Surabaya, di mana-mana, dia pasti punya rumah, karena saat itu dia berada dan di tahun 50-an. Beliau membeli rumah di Jalan Ijen nomor 6, membeli rumah tahun 50," paparnya.
Kini rumah yang dibeli Bung Tomo itu sudah beralih tangan ke orang lain. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memutuskan tidak menetapkan rumah tersebut sebagai cagar budaya karena nilai dari rumah tersebut yang dinilai kurang.
"Hanya sekedar rumah kuno, nggak ada arti pentingnya. Kecuali kalau Bung Tomo memiliki rumah tersebut pada tahun 40-an, terus Bung Tomo mengumpulkan masyarakat Malang kita bisa menduga jangan-jangan Bung Tomo di rumah tersebut membuat keputusannya. Tapi ternyata Bung Tomo belum membeli rumah itu, tinggalnya malah di Celaket, masih ada yang di Celaket," bebernya.
Meski demikian diakui pria yang pernah menjabat sebagai sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Malang rumah di kawasan Jalan Ijen merupakan rumah - rumah elite. Rumah itu dibeli Bung Tomo sebagai tempat persinggahannya jika mampir ke Malang, tetapi tidak ada catatan pasti seberapa banyak Bung Tomo singgah di rumah tersebut.
"(Berapa kali Bung Tomo singgah) Nggak tahu, jadi Bung Tomo setelah jadi menteri ekonominya membaik ya wajar kalau dia membeli rumah di Ijen itu wajar, Ijen itu statusnya dari tahun 80-an sampai sekarang rumahnya para penggede, rumahnya jenderal menteri," pungkasnya.
(hri)
tulis komentar anda